Beranda News

Pengimbasan Kurikulum prototipe Tahun Pelajaran 2022/2023 SMK TI Kartika Cendekia Purworejo Adakan Workshop

Pengimbasan Kurikulum prototipe Tahun Pelajaran 2022/2023 SMK TI Kartika Cendekia Purworejo Adakan Workshop

PURWOREJO, Pelita.co,– Berkaitan dengan pengimbasan kurikulum prototipe. SMK TI Kartika Cendekia Purworejo, menyelenggarakan Workshop Desiminasi Pelaksanaan Kurikulum Prototipe Tahun Pelajaran 2022/2023 yang diikuti oleh 13 SMK se Kabupaten Purworejo.

Adapun ke 13 SMK peserta, yakni SMK Negeri 2 Purworejo, SMK Negeri 3 Purworejo, SMK Pancasila 2 Kutoarjo, SMK Muhammadiyah Purworejo, SMK Penabur Purworejo, SMK Batik Perbaik Purworejo, SMK Kartini Purworejo, SMK Putra Nusantara Purworejo, SMK NU Gebang, SMK Ma’arif Butuh, SMK Kesehatan Purworejo, SMK Bhakti Putra Bangsa, dan SMK Terpadu Ash-Shidiqiyah.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari mulai Jum’at (18/02/22) hingga Sabtu (19/02/22) tersebut, setiap sekolah diwajibkan mengirim 2 orang perwakilan yakni Waka Kurikulum dan 1 Ka.Komli/Guru Produktif.

Dengan tetap menerapkan prokes ketat workshop dibuka secara resmi oleh Pengawas SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jateng, Achmad Chamdani, S.Pd, M.Pd, Jum’at (18/02/2022).

Baca juga :  Bukit Saung Geulis Joglo Kini Menyiapkan Voucher Coffe Asmaralaya Sambil Santai Nunggu Pasang Tenda Selesai

Achmad Chamdani dalam kesempatan tersebut, berpesan kepada peserta nanti dalam proses persiapan penyusunan KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan), bagi SMK yang tidak mendapatkan bantuan SMK Pusat Keunggulan, bisa belajar menyusun bersama dengan SMK yang sudah melaksanakan kurikulum Pusat Keunggulan di 2021, pungkas Agus menyampaikan pesan Achmad Chamdani.

Agus Setya Ardiyanto, A.Md, Kepala SMK TI Kartika Cendekia Purworejo selaku penyelenggara workshop mengatakan, Kegiatan workshop ini berlangsung di ruang gambar desain komunikasi visual SMK TI Kartika Cendekia Purworejo ini.

Menurut Agus, kegiatan pengimbasan kurikulum prototipe ini, berdasarkan arahan dari beberapa pengawas SMK dan merupakan pengimbasan kurikulum saat rapat koordinasi antara kepala sekolah SMK se Kabupaten Purworejo beberapa waktu lalu di SMK Patriot, Pituruh.

“Sebenarnya, Kurikulum Prototipe ini diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sebagai opsi dukung pemulihan pembelajaran yang akan dilaksanakan di tahun pelajaran 2022/2023,” ujar Agus.

Baca juga :  Selisih Paham Dua Ormas, Polresta Tangerang Amankan 11 Orang

Agus mengungkapkan, ada tiga materi yang akan disampaikan dalam kegiatan desiminasi atau pengimbasan kurikulum prototipe ini.

“Materi yang pertama, terkait dengan penyusunan KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) yang dulu disebut KTSP,” terangnya.

Di dalam penyusunan KOSP sendiri, ucap Agus, nanti ada CP (Capaian Pembelajaran), elemen, TP (Tujuan Pembelajaran), ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), asesement dan modul ajar.

“Untuk materi kedua, penerapan PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning),”jelasnya.

Sedangkan materi yang ketiga, tentang penerapan P5BK (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja).

Agus mengungkapkan, untuk jangka waktu penyusunan KOSP ini, dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2022. Hal ini karena kurikulum tersebut nanti akan dipakai di bulan Juli tahun pelajaran 2022/2023.

“Kenapa dalam penyusunan KSOP jangka waktunya cukup panjang, karena dalam penyusunan ini, yang terpenting setiap sekolah harus bekerjasama dengan Iduka atau Dudika. Karena Dudika kurikulum pasangannya disusun bersama Iduka, jadi tak hanya guru saja,” ucapnya.

Baca juga :  Bupati Berpesan GMNI Jadilah Agen Perubahan yang Memiliki Integritas dan Kepedulian Sosial Tinggi

Lanjut Agus, karena bagaimana nanti materi dari Iduka bisa masuk di kurikulum kita, dan peralatan yang dibutuhkan juga bisa disimpan Iduka, sampai dengan konteksnya PjBL atau PBL tersebut, bisa juga bekerjasama dengan Iduka.

Yang tidak kalah penting tentang (Profil Pelajar Pancasila atau Budaya Kerja) P5BK, ini penting penguatan attitude atau sikap anak-anak atau soft skill. Makanya budaya kerja ini diterapkan dalam materi penyusunan KOSP,” pungkas Agus.