BOGOR, Pelita.co – Pemerintahan Desa (Pemdes) Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, menyalurkan bantuan pemerintah yaitu, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di masing-masing agen yang bekerjasama dengan Bank Mandiri untuk menyalurkan bantuan sebanyak 1027 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) diduga ada kejanggalan,.Kamis (6/10).
Saat awak media melakukan kontrol sosial terkait penyaluran BPNT disalah satu agen Desa Jagabita menemuka ada keganjilan dimana agen tersebut menyalurkan BPNT, tetapi tidak ada Mesin edisi mandiri e-warung.
Saat awak media bertanya kepada pihak agen mengatakan, bahwa kami disini hanya menyalurkan dan untuk mengenai pergesekan kartu semua ada di Desa, ” tutur salah seorang agen penyalur yang enggan di sebut namanya.
Sontak awak media kaget saat mendengar pengakuan dari salah satu agen, kami awak media bergegas ke Desa Jagabita untuk mengkonfirmasi prihal tersebut kepada pihak Desa Jagabita. Namun sesampainya awak media di kantor Desa Jagabita, nampak terlihat sepi tidak ada keramaian ataupun mesin edisi mandiri e-Warung, awak media hanya bertemu dengan Babinsa, satpol PP, dan sekdes serta staf desa, namun tidak melihat keberadaan Riko selaku Kesra Jagabita,
Diduga banyak kejanggalan yang kami temukan saat pelaksanaan penyaluran BPNT di Desa Jagabita salah satunya adalah adanya komoditi yang menggunakan ayam hidup dalam penyalurannya.
Namun awak media hendak konfirmasi kepada Riko selaku Kesra Jagabita, tidak terlihat ada di kantor Desa, sehingga awak media mencoba menunggu Kesra pada saat itu, sampai turun hujan tidak kunjung datang juga, saat dikonfirmasi terkait penyaluran BPNT tersebut, melalui pesan WhatsApp pun tidak di baca maupun di balas.
Dalam hal ini, diduga Jelas membuat pertanyaan besar buat kami awak media apakah ada yang mengkoordinir kartu PKH oleh pihak desa atau memang agen tersebut BODONG..??
Saat tim awak media melakukan investigasi, salah satu agen yang enggan di sebutkan namanya mengatakan, ” untuk Desa Jagabita ada tiga agen, agen Ubaidillah, agen Jaro Dayat dan agen Aril, untuk penyaluran sebagian jaro dayat menyalurkan tapi untuk yang dua lagi tidak menyalurkan sama sekali di koordinir oleh Desa, yang mengkordinir itu karangtaruna dan kesra Desa Jagabita,” terangnya.
Lanjutnya, awak media mempertanyakan dengan tidak adanya ditemukannya penggesekan kartu saat penyaluran?, “ada penggesekan kartu cuma menggunakan mesin dari kecamatan lain bukan dari kecamatan Parungpanjang, 3 hari sebelum penyaluran kartu Atm mandiri sudah di kumpulkan, sudah diambil oleh RT, RW/Jaro, tapi kalau mesin saya tidak tau pakai mesin siapa,” jawabnya.
Ketiak awak media berusaha menemui Riko selaku Kaur kesra, Riko terkesan menghindar dan saat dihubungi melalui pesan aplikasi WhatsApp tidak ditanggapi.
Hingga berita ini ditayangkan Riko selaku kaur kesra Jagabita belum dapat dikonfirmasi.