Beranda News

Peran Guru Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 101 Joglo

Setyabudi Aprianto Ssi,Kepala Sekolah SMAN 101 Joglo Jakarta barat ( jakbar)

JAKARTA.Pelita.co  -,Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN ) 101 Jakarta Komplek Joglo Baru , Joglo, Kec. Kembangan, Jakarta Barat.Sekolah Menengah Atas Negeri yang berisikan 854 Siswa, dengan ruang kelas ada 24 roombel.

Oleh kerena itu Tak terasa, sudah lebih dari dua tahun Pandemi Covid-19  membuat banyak sektor kehidupan terhenti, salah satunya pendidikan. Sebagai salah satu solusi untuk keberlangsungan pendidikan di masa pandemi ,Jumat (20/5/2022).

Setyabudi Aprianto Ssi,Kepala Sekolah SMAN 101 Joglo jakbar Mengatakan, mengartikan kata Akhlak sangat penting dipandang
sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk
generasi mendatang. Dengan Akhlak diharapkan dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi
masa depan.

Oleh karena itu dengan berakhlak dalam maknainya yang luas senantiasa
menyertai dan membimbing perubahan-perubahan dan perkembangan hidup
serta kehidupan.

Dengan cara pembimbingan siswa siswa, untuk akhlak maka Kegairahan dan kesediaan untuk belajar,Membangkitkan minat murid, Menumbuhkan sikap dan bakat yang baik,Mengatur proses belajar mengajar.Berpindahnya pengaruh belajar dan pelaksanaan
kehidupan.Hubungan dalam proses belajar mengajar.

Baca juga :  Didemo Para Aktivis Pencinta Satwa, Atraksi Satwa dan Pentas Lumba-lumba Tetap Berlanjut

Menambahkan lagi lebih Fokus ke Akhlak dan karakter terlebih dahulu akan di pantau terus sejajar karena kita masih pada saat Pandemi waktu itu, pertama dari diri sendiri kwalitas pembelajaran, kepara staf dan guru harus dituntaskan, di rumah membosankan pembelajaran tersebut dengan cara PJJ (pembelajaran jarak jauh ) .

Setyabudi mengatakan,jumlah siswa SMAN 101 Joglo itu ada 854 siswa 24 ruang Kelas, harus berikan contoh yang baik kepada anak anak didik dan bagaimana cara mengajar anak didik tidak mengantuk atau membosankan nah itu sangat vital maka tugas para pendidik harus memiliki kretivitas tuturnya.

Sekarang dengan sifat hybried namun jangan lupa ilmu yang sebelumnya pada saat pandemi tidak boleh dilupakan pula.