Beranda News

Perempuan Golkar Peduli Bantu Korban Banjir di Desa Langenrejo

Perempuan Golkar Peduli Bantu Korban Banjir di Desa Langenrejo
AMPG, IIPG,KPPG saat menyerahkan bantuan secara simbolis ke Kades Langenrejo. (Pelita.co/ Dok Ist)

PURWOREJO, Pelita.co –  KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar) Jawa Tengah dan IIPG (Ikatan Istri Partai Golkar) Jawa Tengah yang tergabung dalam Perempuan Golkar Peduli, memberikan bantuan kepada para korban banjir di Desa Langenrejo, Kecamatan Butuh, Purworejo, Selasa (16/02/2021) siang.

Bantuan berupa paket sembako itu, diberikan secara langsung oleh ketua KPPG Jateng, Padmasari Mestika Jati dan bendahara IIPG Jateng, Ratih Soleh, didampingi Ketua Partai Golkar Kabupaten Purworejo, Yuli Hastuti, dan juga didampingi KPPG dan IIPG Purworejo, AMPG Jawa Tengah dan Purworejo. Bantuan diterima oleh Kepala Desa Langenrejo, Juminatun.

Usai penyerahan bantuan, Padmasari Mestika Jati menyampaikan, bahwa di Jawa Tengah, akhir-akhir ini banyak terjadi bencana banjir. Dari KPPG sendiri, sudah memberikan banyak bantuan bagi para korban banjir tersebut.

“Selain Purworejo, kita juga sudah memberikan bantuan di Demak, Kudus, Semarang, Batang Pekalongan, Pati, dan Kendal,” jelas Padmadsari.

Baca juga :  Proyek Hippa Desa Metesih Jawab Kebutuhan Irigasi Petani

Padmadsari berharap, bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi warga Langenrejo. Namun yang terpenting, menurutnya, solusi untuk mengatasi banjir tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, kata Padmadsari, banjir yang terjadi di Desa Langenrejo dan sekitarnya itu karena terjadinya pendangkalan sungai Dlangu, sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, air sungai akan meluap. Sebagai solusinya, sungai Dlangu perlu dinormalisasi.

KPPG,IIPG Jateng dan Purworejo bersama Ketua Golkar Purworejo saat baksos.(Pelita.co/Dok Ist)

“Tapi ternyata sungai Dlangu ini kewenangan Balai Besar di Jogja. Jadi lintas propinsi. Itu jadi kendala tersendiri,” terang Padmadsari.

Dari KPPG sendiri, kata Padmadsari, akan mencoba mengkomunikasikan hal tersebut dengan Balai Besar Jogja, dengan melibatkan kader Partai Golkar di Jogja yang duduk di legislatif. Bahwa yang terjadi di Purworejo ini perlu penanganan serius, supaya tidak selalu jadi langganan banjir tiap tahunnya.

Ratih Soleh juga menyampaikan, bahwa IIPG lebih konsen kepada sosial kemasyarakatan. biasanya akan bergerak ketika ada bencana, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

Baca juga :  Kapolri Ingatkan Protokol Kesehatan Jauhi Kerumunan

“Sesuai mandat dari Ketua IIPG pusat, Yanti Erlangga Hartanto bahwa IIPG harus berada di garda terdepan ketika masyarakat membutuhkan kita,” ungkap Ratih Soleh.

Menurut Ratih, IIPG selalu bersama-sama dengan KPPG, selalu peduli dengan kegiatan yang bersifat sosial. Dia berharap, dari KPPG dan IIPG kabupaten juga peduli kepada lingkungannya

“Untuk mengasah, bahwa beginilah Partai Golkar. Kita ada untuk rakyat,” ujar Ratih Soleh.

Menurut Yuli Hastuti, setiap kali ada bencana, dari KPPG dan IIPG propinsi Jateng selalu turun ke bawah memberikan bantuan.

“Terkait banjir si wilayah Butuh ini sudah dikomunikasikan dengan pihak terkait. Tapi memang tidak semudah yang kita bayangkan, karena wewenang ada di propinsi. Karena sungai di Purworejo juga banyak,” kata Yuli Hastuti.

Akibat meluapnya sungai Dlangu ini, beberapa desa di wilayah Kecamatan Butuh dan Grabag mengalami banjir. Yuli Hastuti meminta warga untuk sabar, dan selalu waspada jika terjadi hujan dengan curah yang tinggi, khususnya pada malam hari.

Baca juga :  Ditetapkan Menjadi SMK PK, Kepala SMK Kesehatan Purworejo Ikuti Bimtek Pengembangan SMK Pusat Keunggulan

Atas bantuan yang diberikan KPPG dan IIPG tersebut, Juminatun, atas nama warga Desa Langenrejo mengucapkan banyak terima kasih. Semoga, bantuan tersebut bisa memberikan manfaat bagi warganya.

“Sebetulnya kami malu dengan seringnya minta bantuan, karena kami kami disini sering banjir. Tetapi untuk masyarakat, apapun akan saya lakukan,” kata Juminatun.

Menurut Juminatun, terjadinya banjir di wilayah tersebut karena meluapnya sungai Dlangu. Normalisasi, harus segera dilakukan, namun hingga kini belum bisa terlaksana.

“Setiap tahun, kami bersama para kepala desa di wilayah ini selalu ke Balai Besar, agar segera dilakukan normalisasi pada sungai Dlangu yang sudah mulai dangkal ini. Tapi hingga kini, belum bisa terealisasi. Menurut kami, itu solusi agar wilayah ini tidak menjadi langganan banjir tiap tahunnya,” pungkas Juminatun. (Wawan)