Beranda News

Petani Karet dan Pinang Minta Gubernur Jambi Terpilih Dapat Mendorong Harga Komuditi Unggulan

Harga pinang kering di Jambi terpuruk, dan sekarang hanya dihargai Rp 5.000/kilogram
Harga pinang kering di Jambi terpuruk, dan sekarang hanya dihargai Rp 5.000/kilogram.poto/pelita.co/ist

JAMBI, Pelita.co – Komuditi unggulan Jambi, seperti karet dan kering sekarang dihadapkan dengan harga yang terus anjlok, dan kondisi ini menjadi terhadap perekonomian petani di dua komuditi unggulan itu.

dan pinang di Jambi mengungkakan kepada Pelita.co, Jum’at (14/4-), harga pinang kering hanya dihargai Rp 5.000/kilogram, sedangkan harga karet yang dibeli kepada petani hanya dihargai Rp 6.000/kilogram.

Kedua harga komuditi unggulan, seperti karet dan pinang kering, seperti diungkapkan Hamzah (47), salah satu petani di Kabupaten (-red), ini merupakan pukulan terberat dalam bagi penghasilan petani.

“Selama ini tidak pernah terjadi harga kedua komuditi itu anjlok harganya seperti yang terjadi sekarang ini, dan anehnya sampai sekarang belum terlihat ada upaya daerah untuk berupaya mendorong naiknya harga karet dan pinang kering itu kembali,” terang Hamzah.

Baca juga :  Jambi Kembali Dilanda Angin Kencang

Kami sebagai petani karet dan pinang, sebut Hamzah, sangat berharap siapapun nanti yang terpilih sebagai Jambi tahun 2024 mendatang, dapat berupaya mendorong kembali naiknya harga kedua komuditi, seperti karet dan pinang kering yang sudah cukup lama terpuruk.

Petani karet menjerit harga karet di Jambi hanya dihargai Rp 6.000/kilogram.
Petani karet menjerit harga karet di Jambi hanya dihargai Rp 6.000/kilogram.poto/pelita.co/ist.

Jangan lagi seperti sekarang ini, sebut Hamzah, harga komuditi itu terpuruk, sementara pemerintah daerah seperti tak menunjukan upayanya untuk mendongkrak naiknya harga karet dan pinang kering itu kembali.

Petani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, sebut Hamzah, petani sudah sepakat memilih calon 2024, selain bersikap sebagai pemimpin merakyat, dan berpihak kepada petani seperti terhadap petani karet dan pinang.

“Lihat saja nanti, sikap petani di daerah ini sudah memutuskan untuk memilih pemimpin merakyat yang berpihak kepada petani,” kata Hamzah. (fay/can)