MUARO JAMBI, Pelita.co – Menghadapi Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, tahun 2024 mendatang, calon incumbent Masnah Busro dan wakilnya Bambang Bayu Suseno (BBS), “Panas Dingin “.
Pasalnya, kedua calon Bupati Muaro Jambi yang bakal bersaing itu, Masnah Busroh dan Bambang Bayu Suseso (BBS), tersandera dalam sidang lanjutan suap uang gratifikasi ketok palu, pengesahan RAPBD Jambi TA 2017/2018.
Sidang ketok palu kali ini kembali mengungkap fakta persidangan. Selasa 23 Mei 2023, Shendy, salah seorang saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, ada aliran uang untuk Masnah Busro.
Uang Rp 1 miliar tersebut ternyata untuk pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi Masnah Busro dan Bambang Bayu Suseno (BBS).
Uang tersebut diserahkan kepada tim pemenangan Masnah-BBS. Uang tersebut dari dari Apif Firmansyah.
Apif sendiri merupakan orang kepercayaan Zumi Zola yang memiliki peran sentral dalam perkara perkara ketok palu ini.
“Dalam BAP saudara saksi Shendy, ada menyerahkan uang Rp 1 miliar kepada Masnah? Siapa yang memerintahkan? Apakah saudara saksi (Shendy) tahu uang itu dari mana,” tanya hakim anggota Hiasinta Manalu, dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Budi Chandra.
Berdasarkan keterangan Shendy di persidangan, dia diperintah oleh Muhammad Imanuddin alias Iim.
Perintahnya, menyerahkan uang kepada tim pelaksana pemenangan Masnah yang maju pada Pilkada Muaro Jambi.
Sementara Dheny, ASN Dinas PUPR Provinsi Jambi mengaku tidak kenal dengan 4 terdakwa, Tartiniah, Popriyanto, Ismet Kahar dan M Juber.
Dalam kasus ini, saksi mengaku sebagai salah satu orang yang terlibat dalam mendistribusikan uang ketok palu ke anggota DPRD Provinsi Jambi.
Awalnya Dheny dan Wahyudi mendapatkan perintah dari Kadis PUPR Provinsi, Arpan. Sebelum dibagi-bagikan, ada beberapa pertemuan yang diilakukan antara Kadis PUPR Arpan, Saipuddin, dan Kusnindar.
Hingga pembahasan teknis bagi –bagi duit ketok palu tersebut di sebuah hotel di Kota Jambi.
Saat dihotel dibahas juga cara mendistribusikan duit dan siapa saja orang-orang yang akan mengantarkan.
“Saya mendengar percakapan antara pak Arpan dan Saipuddin tentang kode-kode terkait pemberian uang pada anggota dewan,” ungkapnya.
Masnah Busroh yang coba dikonfirmasikan Pelita.co, kemarin di kediaman pribadinya di Jambi, ternyata putri raja kayu Busro itu sedang berada di Jakarta. (sal/can)