Beranda News

Presiden Jokowi Apresiasi Kabupaten Sumedang Manfaatkan Teknologi untuk Tangani Stunting

BOGOR, Pelita.co – Presiden Jokowi mengapresiasi Kabupaten Sumedang dalam menangani stunting. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang memanfaatkan teknologi dalam memonitor data stunting di wilayahnya. Data tersebut menjadi acuan Pemkab Sumedang dalam merumuskan kebijakan penanganan.

Apresiasi itu disampaikan Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tahun 2023 bertajuk “Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi”. Kegiatan yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Selasa (17/1/2023).

“Yang namanya teknologi itu penting, platform aplikasi itu penting untuk memonitor mereka pada kondisi seperti apa,” ujar Presiden.

Presiden menekankan pentingnya Pemda dalam mengatasi stunting. Hal ini mengingat Indonesia tengah mengalami bonus demografi yang ditandai dengan banyaknya penduduk berusia produktif yang puncaknya diperkirakan terjadi pada 2035. Kondisi ini perlu ditunjang dengan sumber daya manusia (SDM) yang bekualitas. Tanpa SDM yang baik, bonus demografi tidak akan memberikan keuntungan bagi kemajuan negara, tetapi justru menjadi beban negara.

Baca juga :  Musrenbang Kecamatan Legok 2021, Tingkatkan SDM dan Produktivitas Ekonomi Kerakyatan

“Sehingga stunting menjadi target dalam penyelesaian (persoalan) SDM Indonesia,” terang Presiden.

Di lain sisi, Presiden mengatakan, sebanyak 23 persen penyebab stunting terjadi saat bayi masih di dalam kandungan. Dengan demikian, kepala daerah, organisasi perangkat daerah (OPD), serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perlu terus mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya gizi bagi ibu hamil.

“Dicek apakah anemia atau tidak, dicek benar, karena kunci ada di situ,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, perhatian juga perlu diberikan setelah bayi lahir hingga berusia 23 bulan atau dua tahun. Menurutnya, sebanyak 37 persen penyebab stunting adalah setelah bayi lahir. Presiden juga menyebutkan sejumlah makanan yang perlu dihindari maupun yang dikonsumsi oleh bayi.

“Diingatkan sekali lagi bagi Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), Posyandu (Pos Pelayanan terpadu) agar membantu calon ibu dan ibu yang memiliki balita, ingatkan mengenai anemia, ini harus dicek, ingatkan ASI eksklusif selama enam bulan,” tandasnya.

Baca juga :  Ketua DKPP: Mendagri Dukung DKPP Jaga Independensi

Source: Puspen Kemendagri