JAMBI, Pelita.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi-red) diharapkan supaya dapat meninjau langsung kondisi kerusakan ruas jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, dan apalagi daerah ini merupakan pintu gerbang laut Jambi.
Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjabtim) di era Gubernur Jambi dua periode (Alm) Zulkifli Nuerdin, terlihat jelas memprioritaskan pembangunan ruas jalan maupun jebatan, dan tidak itu suja mantan Ketua DPW PAN Jambi itu juga, mengisi program pembangunannya dengan mewujudkan Pembangunan Pelabuhan Muara Sabak.
Pelita.co, Senin (8/5-2023 melaporka, Hasil Penelitian yang dilakukan beberapa lembaga Institut Teknologi Bandung, PT. Desrco Development Service dan Japan International Agency (JICA) menyebutkan pelabuhan Muara Sabak merupakan salah satu dari tujuh pelabuhan sungai di Indonesia yang memiliki prospek sangat menguntungkan.
Pelabuhan Muara Sabak merupakan tempat yang efesien dibandingkan pelabuhan lain di Jambi sebagai sarana distribusi barang sehingga berpeluang tumbuh untuk menjadi pelabuhan modern, secara administratif pelabuhan ini terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan Muara Sabak sebagai Ibukota Kabupaten.
Pelabuhan Muara Sabak saat ini telah memiliki berbagai fasilitas, luas areal yang relatif besar yaitu 189 Ha dengan kedalaman alur pelayaran sampai dengan 4,5 LWS (Lower Weter Sea) di bawah permukaan laut kedalaman kolam pelabuhan 5 LWS-7 LWS, dermaga beton ukuran 50 m x 15 m, trestel (jembatan penghubung) beton ukuran 47 m x 8 m, mooring dolphin (sarana tambat kapal) dua buah, bolder enam buah, lapangan penumpukan seluas 2.337 M², instalasi pipa air yang siap operasi serta lampu dengan fasilitas cukup, Pelabuhan Muara Sabak dapat dilalui kapal barang dengan kapasitas rata-rata 14.000 GT (gross ton) bobot mati dengan panjang rata-rata 152 m dan muatan rata-rata 10.000 ton.
Namun ironisnya, di era Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA), malah dibangun lagi secara prioritas Pelabuhan Ujung Jabung, dan apa yang terjadi dalam pembangunan pelabuhan yang satu ini, sampai saat ini pelabuhan itu porak poranda dan belum terlihat ada kelanjutan pembangunannya yang berarti.
Kondisi ini yang seharusnya dapat dilihat langsung Presiden Joko Widodo, termasuk kerusakan ruas jalan akses ke pintu – pintu masuk pelabuhan yang mengalami kerusakan cukup parah, seperti akses Jalan Kota Muara Sabak – Nipah Panjang, Kota Muara Sabak – Mendahara, Kota Muara Sabak – Kampung Laut.
Dampak kerusakan ruas jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, seperti diakui masyarakat di daerah – daerah itu, jelasnya sudah menekan lanju perekonomian, atau walaupun belum masuk ke katagori ekonomi lumpuh.
Sekarang, masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur punya harapan besar Presiden Jokowi dapat meninjau daerah mereka, dan apalagi daerah ini merupakan daerah pintu gerbang Laut Jambi.
Sementara itu, mantan Anggota Komisi V DPR-RI yang sekarang berada di Komisi I DPR-RI HA.Bkari HM mengungkapkan, dirinya terus berjuang ke Pemerintah Pusat supaya kondisi kerusakan ruas jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur segera dilakukan perbaikan.
Sebentar lagi, kerusakan Jalan Mendahara, terang Bakri segera dilakukan perbaikan. (sal/can)