Beranda News

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Mengubah Mentalitas Serta karakteristik siswa

Sofia Koni,S.Sos (guru SMPN 2) Lagke Rembong, Manggarai, NTT

Oleh: Sofia Koni, (Guru SMPN 2 Langke Rembong)

MANGGARAI NTT, PELITA.CO- Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, , bangngsa dan negara

Ini merupakan system pendidikan nasional menurut pasal 1  Undang Undang Nomor 20

Melalui pendidikan karakter di diharapkan akan dapat menghasilkan generasi yang cerdas, bermoral, berakhlak mulia dan berpendidikan

Sejak berlaku, semua satuan pendidikan beramai ramai melakukan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar (P5). Kurrikulum merdeka belajar benar benar memberikan kebebasan bagi dunia pendidikan di Indonesia

Projek penguatan profil pelajar pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis (projek basis learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek penguatan profil pelajar pancasila adalah intrakurikuler di dalam kelas

Dalam pembelajaran P5 tersebut anak anak mengangkat tema yang berkaitan dengan isu lingkungan sekitar. Ada banyak isu yang bisa dijadikan projek pembelajaran tertsebut. Tema yang ditawarkan dalam setiap vase berbeda beda. Untuk vase D atau jenjang SMP ada 7 tema yang diangkat dan masing masing satuan pendidikan bebas memilih untuk ketujuh tema tersebut sesuai dengan kebutuhan

Baca juga :  Dukungan KB FKPPI Cab 2708 Bagi Anggotanya Annisa Solehati,S.Psi, Caleg Dapil 2 Pamulang Menyongsong Pemilihan Legislatif

Pembelajaran kurikulum merdeka dibagi menjadi , yaitu pembelajaran intra kurikuler, pembelajaran kokorikuler, dan pembelajaran

Pemelajaran intralurikuler yaitu pembelajaran yang dihadirkan guru sebagai upaya untuk mencapai capaian yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Pemelajaran kokorikuler adalah pembelajaran yang dirancang lintas disiplin ilmu secara kolaboratif antara mata pelajaran untuk menggapai profil pelajar pancasila. Pembelajaran ekstrakurikuler adalah pembelajaran berkaitan dengan upaya sekolah atau upaya guru untuk mengembangkan potensi bakat peserta didik melalui kegiatan kegiatan ekskul yang ada di sekolah

Pada pembelajaran intrakurikuler, guru harus memahami hal hal seperti capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan penyusunan modul belajar. Pembelajaran kokorikuler yang berkaitan dengan penguatan profil pelajara pancasila, guru menentukan tema projek, diturunkan menjadi topik projek dan kemudian menentukan dimensi mana yang akan dikejar didalam profil pelajar pancasila tersebut, apakah bertakwa atau berakhlak mulia, berkebinekaan global mandiri kreatif bernalar kritis atau gotong royong

Projek profil penguatan pelajar pancasila memacu siswa untuk bertindak kreatif, berakhlak mulia, berjiwa gotong royong dan berkebinekaan global. Dalam kegiatan projek ini peserta didik berkesempatan untuk mempelajarai tema tema atau isu isu penting sehingga peserta didik mampu melakukan aksi nyata dalam menjawab isu isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya

Baca juga :  Jelang KTT Asean, Polairud Polres Mabar Bersama Lanal Labuan Bajo Mengecek Kelayakan Kapal Wisata

Projek penguatan profil pelajar pancasila ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya terutama lingkungan sekolah

Terdapat beberapa prinsip utama dalam projek penguatan profil pelajar pancasila tersebut yaitu bersifat holistic, kontekstual, berpusat pada peserta didik  dan eksploratif. P5 ini sangat bermanfaat bagi peserta didik, antara lain untuk memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif, melatih kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai kondisi serta memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitarnya

Untuk mengubah karakter peserta didik tersebut diperlukan peran serta guru di sekolah dan juga orang tua atau keluarga sebagai tempat pendidikan yang pertama

Hal pertama yang perlu diperhatikan guru adalah mengubah mental siswa. Guru menjadi contoh dan dipandang sebagai orang tua oleh para siswanya serta menjadi apresiator. Sebagai guru hendaknya tidak hanya sekedar mementingkan nilai akademis tetapi juga mengapresiasi usaha siswa agar semakin rajin dan semangat belajar

Dengan kegiatan ini mampu mengubah mentalitas anak anak yang antipati terhadap isu atau kenyataan yang ada di dalam lingkungan sekitar

Baca juga :  Jumat Agung, Umat Katolik Stasi Watu Wangka Manggarai Barat NTT Ikuti Prosesi Jalan Salib Dan Misa

Dengan kegiatan P5, anak anak juga bisa belajar untuk memanfaatkan sampah yang menjadi salah satu pemicu persoalan lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, pencemaran udara dan juga banjir

Kegiatan peduli kebersihan lingkungan ini bisa dimulai dengan memungut, memilah dan mengumpulkan sampah sesuai jenisnya, baik sampah organik maupun anorganik. Sampah organik dapat diolah dan dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman bunga di lingkungan sekolah. Sedangkan Sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi karya baru

Dalam pelaksanaannya, P5 menggunakan dua system, yaitu system regular dan system blok. Pilihan penggunaan system ini tergantung masing masing sekolah

Pendidikan projek penguatan profil pelajar pancasila ini sungguh penting dan sangat bermanfaat, mengingat perkembangan jumlah penduduk kian pesat dan persoalan di masayarakatpun semakin meningkat

Projek penguatan profil pelajar pancasila adalah bagian dari upaya sekolah untuk membangkitkan semangat, kesadaran dan kepedulian peserta didik sehingga mampu dan peka terhadap situasi sekitar

Peserta didik yang telah mendapat atau mengikuti projek penguatan profil pelajar pancasila diharapkan mampu dan turut berperan aktif dalam memberikan solusi yang baik terhadap persoalan sosial sekitarnya terutama di lingkungan sekolah