MANGGARAI NTT, PELITA.CO- Pemerintah Daerah (pemda) kabupaten Manggarai, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar ritus adat “Tesi”, sebagai tanda akan dimulainya pengerjaan proyek penataan bangunan dan lingkungan pertokoan kecamatan Langke Rembong tahun anggaran 2023
Ritus tersebut berlangsung di pendopo lapangan Motang Rua, kecamatan Langke Rembong. Selasa, 25 Juli 2023
Ritus adat Tesi dalam konteks budaya Manggarai merupakan bentuk penghormatan dan permohonan restu atau ijin kepada Mori Jari agu Dedek (Tuhan Pencipta) dan kepada Leluhur
Ritus adat Tesi itu dihadiri langsung oleh Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, S.E, M.A, Sekda Manggarai, Fansi Jahang, Kapolres Manggarai, Dandim 1612 Manggarai, pihak Kejaksaan, pihak Pengadilan Negeri Manggarai, unsur Forkopimda lainnya, para Aasisten Bupati, para pimpinan OPD lingkup Pemkab Manggarai, camat Langke Rembong, pihak kontraktor pelaksana, Tokoh masyarakat, tokoh adat serta undangan lainnya
Keturunan pahlawan Manggarai, Motang Rua dari Beo Kina kecamatan Rahong Utara dihadirkan dalam upacara tersebut, salah satunya adalah Philipus Harup
Rombongan utusan keturunan Motang Rua ini diterima secara resmi oleh pemda Manggarai sebagai bagian terpenting dari tata pelaksanaan ritus adat Tesi tersebut
Pantauan Media ini, ritus Tesi yang dilakukan menurut tata budaya Manggarai ini ditutur dalam bahasa Manggarai oleh salah satu tokoh adat setempat
Usai sesi ritus adat, keturunan Motang Rua menyerahkan sebuah lukisan gambar sosok Motang Rua hasil karya salah satu keturunanya yang kiini masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi
Lukisan itu diterima langsung oleh bupati Manggarai, Hery Nabit
Motang Rua (alm) dikenal sebagai sosok pejuang yang sangat gigih dalam merebut dan mempertahankan tanah Manggarai di masa penjajahan. Kegigihannya itu, kini dinikmati seluruh generasi Manggarai
Fakta sejarah perjuangan Motang Rua di masa lampau ini diakui Pemda dan seluruh masyarakat Manggarai
Bahkan Motang Rua menjadi nama sebuah lapangan di Ruteng ibu kota kabupaten Manggarai yang berada tidak jauh dari kantor bupati Manggarai. Kini lapangan tersebut dikenal dengan sebutan “Lapangan Motang Rua”
Lapangan inilah yang oleh pemda Manggarai dilakukan penataan agar lebih indah, dengan slogan “Pande Molas Kota, Pande Reba Natas”
Motang Rua, adalah leluhur yang dimintai restu dalam ritus adat Tesi pekerjaan penataan bangunan dan lingkungan pertokoan kecamatan Langke Rembong yang pengerjaannya akan dimulai esok (26/07)
Nama bupati Manggarai periode 2015 – 2020, Dr. Deno Kamelus, juga disebut dalam ritus adat Tesi itu
Bupati Manggarai, Herybertus Nabit dalam sambutannya mengatakan bahwa ritus adat Tesi adalah tanda dimulainya penataan natas labar motang rua
“Hari ini kita melakukan ritus adat yang menandai dimulainya penataan natas labar motang rua. Natas labar adalah fungsi, motang rua adalah nama” ungkapnya
Hery Nabit menegaskan bahwa sebagai generasi Manggarai, dalam kaitan penataan lapangan motang rua, tidak bermaksud untuk merubah fungsi dan namanya
Penataan itu menurutnya adalah sebagai bentuk tanggung jawab generasi Manggarai terhadap sejarah dalam melestarikan dan meningkatkan apa yang telah dilakukan para pendahulu
“Kita generasi Manggarai hari ini tidak mengubah sedikitpun, baik fungsi maupun nama tempat ini, tempat yang kita duduk bersama hari ini, karena memang kita yang hadir hari ini, kita semua hanya memikul dan mewujudkan tanggungjawab sejarah untuk melestarikan dan kemudian meningkatkan apa yang sudah dimulai oleh para pendahulu manggarai” tutur politisi PDIP ini
Hal ini menurutnya penting disampaikan agar tidak ada kesan bahwa akan merubah fungsi dan namanya (motang rua)
Lapangan Motang Rua tambahnya, akan tetap menjadi tempat di mana semua orang boleh berkumpul dan beraktivitas
Hery Nabit mengatakan bahwa pelaksanaan ritus adat Tesi itu adalah salah satu tanda dimulainya sebuah visi sebab visi yang besar, visi yang indah kalau tidak dilaksanakan menurutnya adalah kata kata kosong
Atas nama pemerintah, bupati Hery Nabit menyampaikan terimakasihnya kepada masyarakat Manggarai, keluarga keturunan pahlawan Motang Rua, para pendahulu, Forkopimda, jajaran pemda Manggarai serta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ritus adat Tesi itu
Pelaksanaan rtus adat Tesi tersebut molor 30 menit dari jawal yang sebelumnya direncanakan mulai Pkl.16.00 Wita namun baru dimulai sekitar Pkl.16.30 Wita. Meski demikian ritus adat Tesi ini tetap terlaksana dengan baik, aman dan lancar