Beranda News

PT. Pegadaian Luncurkan 4 Desa Kreatif di Tamson Jagabita Parungpanjang

BOGOR, Pelita.co – Salah satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Pegadain luncurankan empat Desa Kreatif di Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor, Tamson (Taman Uson) Desa Jagabita, Minggu siang (27/08/2023).

Empat Desa kreatif ini meliputi kerajinan tangan limbah ban bekas dari Desa Lumpang, kerajinan tangan Bank Sampah dari Desa Cibunar, Kerajinan Anyaman bambu dari Desa Gintung Cilejet dan Kerajinan tangan awian bambu dari Desa Jagabita.

Menurut keterangan Senior Vice President Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pegadaian Rully Yusuf, dirinya mengatakan bersyukur bisa meresmikan Desa Kreatif di Kecamatan Parungpanjang.

“Alhamudlillah hari ini kita melakukan launching di Desa Jagabita ini, yang kita beri judul Desa Kreatif Tamson Agustusan, dengan melibatkan 4 Desa yang kita lakukan intervensi, terhadap kreatifitas Desa sesuai dengan kelebihan atau keunggulan Desanya potensi sumber daya di masing-masing Desa tadi,” ungkapnya Rully Yusuf kepada awak media, Minggu sore (27/08/2023).

Rully menuturkan, PT Pegadaian bekerjasama dengan Universitas Trisakti dan Komuitas Rumah Anak Bumi dalam melakukan pendampingan Desa Kreatif selama 3 tahun kedepan, yang sudah dibangun selama empat bulan belakangan.

“PT Pegadaian bersama Universitas Trisakti dan Rumah Anak Bumi dan kita melakukan kolaborasi untuk melakukan pendampingan di empat Desa ini, dan Alhamdulillah empat bulan berlangsung, agenda hari ini sekaligus untuk memperingati Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia, tempat ini yang kita resmikan kita hidupkan sebuah taman dikelilingi dengan bambu, kerindangan yang tidak jauh dari pusat kota, sehingga bisa menampilkan beberapa macam kreativitas sekaligus menghidupkan Desa dalam rangka Desa Kreatif yang maju,” tuturnya Rully.

“Alhmdulillah PT. Pegadaian ini ada di seluruh Indonesia 12 kantor wilayah dan 61 area dengan cabang di 460 dengan outlet ada di 4.068 outlet, ini menunjukkan untuk program pendampingan kita terus melakukan komunikasi dengan komunitas-komunitas masyarakat sekitar, tidak saja Desa Kreatif tapi juga Bank sampah,” tambahnya Rully.

Lebih lanjut Rully, dirinya terus mengusung 3 prioritas utama dalam pendampingan Desa Kreatif yaitu Pendidikan, Pendampingan UMKM, dsn Lingkungan.

Baca juga :  Mendekati Pemilu 2024, Mendagri Minta DKPP, KPU, dan Bawaslu Bersikap Netral

“Jadi potensi Desa masing-masing pasti punya kreatifitas yang luar biasa, kami dari PT. Pegadaian dibawah bimbingan juga arahan dari Kementrian BUMN, yang mengusung dalam 3 prioritas bidang yaitu pendidikan, pendampingan UMKM, dan juga lingkungan, maka potensi Desa di seluruh Nusantara ini, pasti memiliki keunggulan dan keunikannya masing-masing, ayo kita berpangku tangan, mari kit bersinergi, Kolaborasi untuk membangun Indonesia dari Desa-Desa yang luar biasa,” kata Rully.

Perlu diketahui, Desa Kreatif di Tamson (Taman Uson) ini terletak di Desa Jagabita Kp. Leles, Rt 03, Rw 04 Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor. Hasilnya berhasil mengundang banyaknya antusias masyarakat yang datang saat Tamson resmi dibuka, hingga puluhan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terlihat banyak berdiri untuk berjualan.

Di Desa Kreatif ‘Awian’ Tamson ini dijual pasar ‘Awian’, Batik Bambu (Berbagai Jenis Batik), Aneka Kerajinan Bambu hingga kuliner Khas Kampung.

Bahkan, pembentukkan bambu ini terjadi karena bambu adalah tanaman mandiri, dapat tumbuh dengan sendirinya dan banyak tumbuh di daerah tropis dengan penghasil terbaik oksigen (O2) diantara tumbuhan lain selain trembesi.

Saat memasuki Taman Uson Desa Awian Jagabita ini, kita disuguhkan ratusan meter pohon bambu yang menutupi cahaya matahari, dan suasana sangat sejuk bisa dihirup udara alami.

Akhirnya wartawan menemui salah satu pencetus Taman Uson sebut saja Mad Yusuf (56) atau yang sering disapa ‘Uson’, laki-laki kelahiran tahun 1967 ini lahir Kabupaten Bogor merintis lumayan lama, untuk bisa merubah bambu menjadi hasil awian yang sangat menakjubkan.

Kata Uson, dirinya memulai menggarap hasil kerajinan tangan ini dari 4 tahun kebelakangan, dan tak mudah bisa bertahan dalam sisi ekonomi yang sulit, bahkan dengan adanya Pandemi Covid – 19 pada tahun 2019.

“Saya mendirikan hasil dari awian ini ya, berdiri sejak 4 tahun kebelakang ya, dan sangat sulit bisa bertahan di dalam kondisi saya yang jauh dari kata sejahtera atau kekurangan, apalagi, di tahun 2019 masyarakat di Indonesia dihajar Pandemi Virus Covid – 19 ya,” ungkapnya Uson kepada PARBOABOA di Desa Kreatif Jagabita Leles, Minggu siang (27/08/2023).

Baca juga :  LPA Banten: Langkah dan Upaya Preventif Orang Tua dan Masyarakat Dalam Mencegah Tawuran di Kalangan Anak-Anak Sangat Penting

Uson menjelaskan, membuat kerajinan awian dari bambu karena senang bisa mengumpulkan hingga menghidupkan ekonomi di masyarakat.

“Jadi saya senang aja ya, bisa membuat kerajinan tangan, hingga bisa mengumpulkan banyaknya orang, bahkan bisa membangun ekonomi di masyarakat,” jelanya Uson.

Bahkan, Uson menjual hasil kerajinannya dari harga Rp. 5.000 sampai Rp. 250.000 dan tergantung model atau tipe kesulitan awian yang dibuat.

“Dari harga Rp 5 ribu smpai Rp 250 ribu ya, tergantung pemesanan dan kesulitan pembuatan kerajinan tangan,” bebernya Uson.

Dirinya mengharapkan kepada Pemerintah setempat bisa terus membantu dari semangat hingga materi, karena di Taman Uson ini masyarakat bisa hidup.

“Mudah-mudahan Pemerintah setempat bisa mendorong penuh ya Taman Uson ini bisa berkembang kedepannya,” harapnya Uson.

Di tempat yang sama hadir pula Pencetus Desa Kreatif yaitu Founder Rumah Anak Bumi (RAB) Ridwan Manatik, Ia mengatakan, mengumpulkan energi positif ini tidak mudah.

“Jadi Tamson itu adalah sebuah gagasan, tidak hanya wilayah, tidal hanya tempat akan tetapi sebuah energi tempat mengumpulnya masyarakat mengumpulkan energi positif, kita kumpulkan satu persatu seperti bermain puzzle yang berbeda-beda, bermacam-macan karakter dengan tujuan yang sama, membangun ekonomi masyarakatnya,” ujarnya Ridwan Manatik saat diwawancarai PARBOABOA, Minggu siang (27/08/2023).

Ridwan juga mengakui bersama Uson merintis Desa Kreatif Awian di Jagabita sejak tahun 2019, yang awalnya tidak memiliki konsep hingga akhirnya ramai didatangi masyarakat.

“Sejak tahun 2019 itu saya sudah bersama dia ya, saya bina segala macam, hanya saja pada saat itu kita belum mempunyai konsep apapun, kita hanya ngobrol dan ngobrol, uson ini pekerja keras ya tidak bisa memiliki apapun ya, dan memiliki beban kehidupan yang sangat luar biasa dan Uson hanya bisa berpikir bagaimana tempat dia bisa dikunjungi banyak orang,” tambahnya.

Lebih lenjut Ridwan, dirinya menuturkan bisa membangun kurang lebih 50 UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di masyarakat.

“Desa Jagabita ini Desa Kreatif penguat ya, kedeoan kita akan membuat berbagai pelatihan disini, hingga saat ini total pedagang hampir 50 UMKM ya di masyarakat,” tutur Ridwan Manatik.

Baca juga :  29 KK Sukajaya Terima BLT Dana Desa Tahap Tiga

Di Akhir wawancara, Ridwan bercerita bahwa Budaya itu bisa membuat semua orang semangat menjalani hidup.

“Budaya itu menyatukan membuat orang menjadi lebih dan membuat orang semangat dalam hidup karena kreatif itu adalag pemicu untuk kita menjadikan masyarakat bisa kumpul disini diwadahi wadah kreatif berbasis kebudayaan,” cerita Ridwan Manatik

Sementara itu, Kepala Desa Jagabita Acep Humaedi, Ia menegaskan Desa Kreatif ini sangat luar biasa hingga mendatangkan antusias yang tinggi di masyarakat.

“Pada dasarnya saya berterima kasih kepada PT. Pegadaian, sudah mendorong Desa Kreatif ini yang dikemas beberapa bulan yang lalu, memang terlalu singkat, akan tetapi sangat luar biasa antusias masyarakat ramai, sehingga hampir sesuai rencana,” ujar Acep Humaedi kepada PARBOABOA, Minggu siang (27/08/2023).

Dirinya berharap, Desa Jagabita bisa menjadi salah satu Desa Kreatif percontohan di Indonesia karena bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat.

“Tentunya Desa Kreatif ini di seluruh Indonesia belum ada, hari ini Desa Jagabita mudah-mudahan menjadi yang pertama menjadi Desa Kreatif sehingga terus berkelanjutan, sehingga bisa menimbulkan ekonomi baru di masyarakat,” harapnya.

Kedepan, Acep Humaedi akan membangun karakter masyarakat Desa untuk menumbuhkan ekonomi di masyarakat.

“Kedepan, saya akan membangun karakter mental masyarakat memahami tujuan dan maksud kita semata-mata untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat dan kegiatan ini positif, seperti apa yang dikatakan Mentri Pariwisata bahwa harus ada Desa-Desa kreatif di Indonesia, salah satunya yang akan menjadi cikal bakal adalah di Jagabita ini, dan jangan pernah malu atau berkecil hati kita berjualan di alam terbuka seperti ini,” tambahnya

Sementara itu, Kepala Dinas Usaha Kecil dan Menengah Kabuapaten Bogor Asep Mulyana Sudrajat mengaskan terus mendukung program Desa Kreatif dengan tujuan meningkatkan ekonomi di masyarakat.

“Saya dukung penuh ya program Desa Kreatif ini, karena tujuan utamanya adalah menumbuhkan ekonomi di masyarakat,” tegas Asep melalui sambungan telepon, Senin siang (28/08/2023). (Harry).