PURWOREJO, Pekita.co,- Forkopimda Kabupaten Purworejo beserta instansi terkait, menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Kesugihan Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, Senin (01/04/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Idul Fitri tahun 2024, dan dalam rangka Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan. Selain di Purworejo, kegiatan ini juga dilakukan secara serentak di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota se-Indonesia.
Dalam sambutannya, Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH mengungkapkan, pada saat bulan suci Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, permintaan kebutuhan bahan pokok di masyarakat cenderung terus meningkat, sehingga berdampak pada kenaikan harga. Lonjakan harga yang tinggi tentu akan membebani dan mengurangi daya beli masyarakat.
”Melihat fenomena terjadinya lonjakan harga selama Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Purworejo bekerjasama dengan Bulog, distributor, kelompok tani, dan UMKM menggelar gerakan pangan murah,” ungkapnya.
Menurut Bupati, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga barang kebutuhan pokok, mendekatkan produsen kepada konsumen dan sebagai sarana memperkenalkan produk UMKM. Selain itu diharapkan dapat membantu warga Desa Kesugihan dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau.
”Hikmah lain yang dapat dipetik dari pelaksanaan kegiatan ini, yaitu memperat hubungan Pemerintah dengan masyarakat. Terlebih saat ini, dalam suasana bulan penuh berkah, kita dianjurkan untuk saling membantu antar sesama, terutama warga yang kurang mampu,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Hadi Sadsila SP MM mengatakan bahwa dalam menjaga ketahanan pangan, pemerintah berkewajiban menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
”Komoditas Pangan pokok dan strategis yang diperlukan untuk kegiatan Gerakan Pangan Murah antara lain adalah komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, serta komoditas lainnya yang dihasilkan oleh petani/peternak/gapoktan seperti cabai, bawang merah, dan telur ayam serta produk produk UMKM,” jelasnya.