Beranda News

Rano Alfath Sosialisasi 4 Pilar Bersama Pengurus MWC NU di Curug

TANGERANG, Pelita.co – Anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) RI Moh. Rano Alfath asal daerah pemilihan Banten III kembali menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan pada hari Selasa, 23 Januari 2024.

Acara yang dihadiri kurang lebih 150 peserta itu merupakan hasil dari kolaborasi bersama Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang yang, dikatakan oleh Rano, merupakan organisasi yang berperan penting dalam pembinaan akhlakul kharimah bangsa.

“NU, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, tidak hanya menjadi wadah keagamaan, tetapi juga memiliki kontribusi luar biasa dalam membentuk karakter dan moral masyarakat. NU telah menjalankan peran kunci dalam menjaga akhlakul kharimah, yang merupakan pondasi kuat bagi kemajuan sebuah bangsa. Melalui pesantren-pesantren dan berbagai kegiatan keagamaan, NU telah menjadi pilar utama dalam mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi, seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kasih sayang,” kata Rano dalam kata sambutannya.

Baca juga :  Tidak Bisa Menghadiri Peresmian MPP Purworejo, MenPAN-RB Tandangani Prasasti Tengah Malam

Acara yang digelar di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang hari Selasa pagi itu disambut antusias oleh masyarakat, bahkan dalam sesi tanya jawab pun diskusi berjalan dengan riang gembira dan Rano sebagai wakil rakyat menanggapi pertanyaan masyarakat dengan cermat dan lugas.

“Dalam kesempatan kali ini saya juga ingin menekankan pentingnya pemilu damai. Pemilihan yang berlangsung dengan damai menciptakan fondasi yang kokoh bagi demokrasi kita. Keberagaman pendapat dan pemikiran adalah hak setiap individu, namun, di dalam ruang demokrasi, kita harus mampu menghargai perbedaan tersebut tanpa harus mengorbankan kedamaian dan persatuan,” tutur anggota legislatif yang duduk di bidang hukum itu saat membawakan materi.

Rano menilai bahwa penting bagi masyarakat untuk menjauhkan diri dari polarisasi yang dapat merusak kebersamaan dan persatuan.

“Seiring berjalannya waktu, kita telah menyaksikan bagaimana perpecahan dalam masyarakat dapat menghambat kemajuan dan menyulitkan upaya bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Untuk itu kita harus jalin terus silaturahmi. Silaturahmi bukan hanya sekedar tradisi atau norma budaya, tetapi merupakan pondasi yang kuat untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang saling menguatkan di antara kita. Dalam suasana Pemilu, mari kita tingkatkan dialog terbuka, saling mendengarkan, dan memahami pandangan sesama, sehingga terjalin hubungan yang harmonis di tengah keberagaman,” lanjutnya.

Baca juga :  Mantan Kasad, Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo Tutup Usia

Terakhir, legislator asal Partai Kebangkitan Bangsa itu berpesan agar masyarakat tidak folus pada perbedaan, tapi juga nilai yang dimiliki sebagai bangsa.

“Saat kita merayakan hak untuk memilih, marilah kita tidak hanya berfokus pada perbedaan-perbedaan, tetapi juga pada nilai-nilai yang kita miliki sebagai bangsa. Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan negara ini, serta meneguhkan semangat persatuan dan kesatuan yang menjadi landasan bagi keberlanjutan kita sebagai bangsa yang besar,” tutup Rano.