MANGGARAI BARAT NTT, PELITA.CO- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kecamatan Pacar kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar upacara apel bendera di lapangan bola sepak Golo Toro, desa Pacar, kecamatan Pacar. Sabtu 25 November 2023
Upacara bendera tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 78 tahun 2023 tingkat kecamatan Pacar
HGN dan HUT PGRI ke 78 ini mengusung tema “Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju”
Camat Pacar, Ferdinandus Pelong,S.E, hadir dalam upacara tersebut dan bertindak sebagai pembina upacara
Selain Camat Pacar, upacara itu juga dihadiri oleh Sekcam Pacar, rohaniawan katolik, para pengawas pendidikan, para pensiunan guru, para kepala sekolah, para guru, tokoh masyarakat dan juga siswa siswi berbagai jenjang pendidikan dari beberapa sekolah di kecamatan pacar, mulai dari SD, SMP hingga SMA
Mengenakan seragam kebesaran PGRI, para guru tampak antusias dan dengan penuh hikmah mengikuti upacara tersebut meskipun harus menahan panasnya matahari ketika itu
Pantauan media ini, upacara tersebut dilaksanakan mulai Pkl.08.30 Wita, molor 30 menit dari jawal yang semula direncanakan Pkl.08.00 Wita
Upacara itu diawali dengan Do’a, dilanjutkan dengan prosesi pengibaran bendera merah putih, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, pembacaan teks pancasila, pembacaan sejarah singkat PGRI, pembacaan kode etik guru, pembacaan ikrar guru, pembacaan sumpah guru, menyanyikan hymne guru dan mars PGRI
Sambutan Menteri Pendidikan, Nadim Makarim dibacakan oleh Camat Pacar Ferdinandus Pelong dalam upacara tersebut
Usai membacakan sambutan Mendikbudristek tersebut, Ferdinandus menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya kepada para pahlawan tanpa tanda jasa itu termasuk yang sudah purna tugas
Ferdinandus lantas mengajak seluruh peserta untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk rasa hormat serta apresiasinya itu atas pengabdian luar biasa para pahlawan tanpa tanda jasa itu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
“Saya mengucapkan terimakasih berlimpah kepada para guru dan juga para tokoh pendidikan, para pensiunan guru yang telah mengabdikan dirinya dalam rangka memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa. Saya mengajak kita semua untuk memberikan tepuk tangan meriah bagi para guru kita” ungkap Ferdi
Tepuk tanganpun terdengar riuh dari seluruh peserta di tengah lapangan yang berada tepat di depan SDK Pacar itu
Dalam kesempatan itu Ferdinandus menyampaikan ucapan selamat HGN dan HUT PGRI ke 78 kepada seluruh guru dan pensiunan guru di kecamatan Pacar
Sementara itu, ketua PGRI kecamatan Pacar, Nikolaus Jehalut mengatakan bahwa makna terpenting dari HUT PGRI tersebut adalah menjadikan moment tersebut sebagai spirit baru untuk lebih meningkatkan semanga bagi para guru dalam mendidik anak bangsa
Mantan kepala SDK Compang ini berharap agar guru benar benar menjalankan tugas dengan baik serta lebih mengutamakan kepentingan pendidikan peserta didik ketimbang kepentingan lain, misalnya meninggalkan kelas saat KBM untuk urusan lain
Nikolaus mengucapkan terimakasihnya kepada camat dan sekcam Pacar serta seluruh undangan yang hadir serta mengucapakan Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 78 kepada semua guru
Perayaan HGN dan HUT PGRI ke 78 kecamatan pacar ini diwarnai dengan pemotongan tar bertulis HUT PGRI ke 78. Tar tersebut diantar oleh para siswa sekolah dasar berseragam nasional lengkap sambil bernyanyi dan menari menuju tempat di mana camat pacar dan ketua PGRI kecamat Pacar berada untukndiserahkan
Tar tersebut diterima langsung oleh camat Pacar, Ferdinandus Pelong, lalu diserahkan kepada ketua PGRI kecamatan Pacar, Nikolaus Jehalut
Setelah diserahterimakan, tar tersebut kemudian dipotong oleh kepala SDK Pacar dan di berikan kepada dua orang yang telah memasuki masa purna tugas sambil dinyanyikan lagu selamat ulang tahun
Selain itu, di HUT PGRI dan HGN tingkat kecamatan Pacar ini juga dilakukan penyerahan hadiah sebagai bentuk penghargaan dan terimakasih kepada sejumlah guru yang purna tugas termasuk salah seorang guru SDI Watu Wangka yang telah meninggal dunia beberapa tahun lalu yang diwakili oleh kepala SDI Watu Wangka, Yovita Bombol
Momen HUT PGRI ke 78 ini juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi atau pertunjukan dari para siswa SD,SMP dan SMA seperti menari, membawakan puisi serta pertunjukan lainnya
Pertunjukan pertunjukan siswa siswi itu menjadikan momen HGN dan HUT PGRI ke 78 kecamatan Pacar semakin meriah dan penuh gembira
Prosesi rangkaian perayaan HGN dan HUT PGRI tahun 2023 tingkat kecamatan Pacar ini berjalan lancar dan meriah
Namun di balik kemeriahan ini ada kisah dari salah seorang guru tenaga kontrak daerah (TKD), Agata Namat
Diwawancarai di sela kegiatan tersebut, guru matematika di SMPN 3 Pacar ini mengatakan bahwa sebagai guru TKD Dirinya jauh dari kata sejahtera jika dinilai dari sisi gaji yang Ia terima setiap bulannya yaitu sebesar 2 juta rupiah
Yang paling mengecewakan kata Agata adalah peristiwa pemotongan gajinya sebesar Rp. 1.400.000 pada Januari 2023 lalu, di mana pada bulan Januari itu dirinya hanya menerima gaji sebesar Rp. 600.000 saja. Pemotongan itu diakuinya tanpa ada penjelasan dan pemberitahuan terlebih dahulu
Hal ini masih menjadi pertanyaan bagi Agata hingga saat ini
Agata juga keluhkan tidak adanya formasi matematika pada tes P3K kali ini sesuai jurusannya. Oleh karena tidak adanya formasi matematika itu membuatnya terpaksa harus mengikuti tes guru kelas SD
Dari hasil tes itu, Agata mengaku mendapatkan nilai mencapai ambang batas
Ia pun berharap dan meminta kepada bupati Manggarai Barat agar dapat memperhatikan mereka sebagai guru TKD yang memperoleh nilai mencapai ambang batas pada tes guru kelas SD
“Saya hanya meminta kerelaan hati dari bapak bupati Manggarai untuk kami yang TKD, coba dengan adanya seleksi P3K yang nota bene jurusan kami tidak ada. Kami dilinearkan ke SD, kami mengikuti tes P3K guru kelas, coba nilai kami diperhatikan, nilai kami di ambang batas” ungkap Agata kepada media ini
Agata kwatir peluang mereka yang mengikuti tes guru kelas SD bukan PGSD namun nilai mencapai ambang batas tetapi justru diisi oleh yang guru PGSD
Jika itu terjadi, Agata tidak mengetahuieteka akan di kemanakan
“Nah kalau guru kelas diisi PGSD, kami dikemanakan” ujarnya
Agata adalah guru TKD sejak tahun 2016 silam dan telah mengabdi selama 12 tahun lebih di SMPN 3 Pacar
Momen HGN dan HUT PGRI ke 78 tahun 2023 ini diharapkan akan membangkitkan semangat baru serta harapan baru akan terpenuhinya kesejahteraan para guru di seluruh pelosok negeri terutama para guru TKD atau Honorer yang telah mati matian memperjuangkan nasib generasi bangsa namun tidak diimbangi dengan upah yang mereka terima
PELITA.CO wilayah NTT mengucapkan “Selamat HGN dan HUT PGRI ke 78” Bagimu para pahlawan tanpa tanda jasa