PURWOREJO, pelita.co, – Sekitar 1.600 pendukung dan relawan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo, Jawa Tengah, nomor urut 1, Yophi Prabowo-Lukman Hakim, memenuhi sekitar Ganeca Convention Hall. Mereka datang untuk memberikan support bagi Paslon Yophi-Lukman saat mengikuti debat publik kedua yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Purworejo, Senin (18/11/2004).
Ada yang menarik saat para pendukung Palon nomor 1 menunggu debat di luar gedung. Mereka melakukan aksi teatrikal dengan memakai kostum serta riasan tokoh wayang Rahwana, Shinta dan Hanoman.
Tak hanya itu, mereka juga membagi-bagikan 150 Kg jeruk kepada ribuan massa yang hadir. Aksi mereka seolah menyindir aksi Cawabup Nomor 2, Dion Agasi Setiabudi yang memberikan buah jeruk ditancapi uang Rp100.000 kepada peserta Sholawatan di lapangan Desa Pringgowijayan, Kecamatan Kutoarjo beberapa waktu lalu.
Selain aksi teatrikal, para pendukung juga membawa replika buah jeruk raksasa yang ditancapi replika uang Rp100.000. Koordinator aksi teatrikal, Pahang Danang SS menjelaskan bahwa, aksi tersebut merupakan simbol menolak money politic (politik uang).
“Tadi kami membagi-bagikan buah jeruk ke para relawan dan pendukung yang datang. Ada 150 Kg jeruk yang dibagikan. Kami juga melakukan aksi teatrikal, Rahwana menyuap Shinta dengan buah jeruk yang ada ditancapi uang. Aksi ini merupakan simbol money politic. Rahwana dan Shinta merupakan gambaran penguasa yang melakukan praktik curang (menyuap) untuk mendapatkan keinginannya (berkuasa),” papar Pahang usai acara debat.
Ide kreatif terebut, tercetus H-1 debat kedua karena mereka jengah dengan money politik.
Jeruk, menjadi buah yang paling populer di Kabupaten Purworejo, akhir-akhir ini. Pasalnya, buah tersebut digunakan oleh Dion Agasi yang merupakan Cawabup nomor 2 sebagai media untuk memberikan uang kepada para peserta sholawatan yang diadakan oleh Timsesnya.
Kasus ini pun telah dilaporkan oleh Ketua DPD LSM Tamperak Kabupaten Purworejo, Sumakmun ke Bawaslu.