PURWOREJO,Pelita.co, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi hari ini, Selasa(22/2/22) meresmikan Pasar Purworejo yang terletak di JL Kyai Brengkel Kecamatan / Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Hadir dalam peresmian tersebut, selain Mendag, juga didampingi Menteri BUMN Erick Tohir, Bupati Purworejo Agus Bastian, SE, MM Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, SH, Dirut BRI, Kadin Perdagangan Provinsi Jateng, Forkompinda dan OPD Kabupaten Purworejo, pimpinan BUMD serta beberapa tamu undangan lainya.
Muhammad Lutfi mengatakan, Pasar Purworejo merupakan pasar induk yang selama ini menampung hasil petanian dari Wonosobo, selain itu juga didistribusikan ke kabupaten sekitar, termasuk Kebumen
“Dengan adanya pasar, fungsinya tidak hanya mendekatkan penjual dan pembeli, tetapi juga mencari solusi atas permasalahan di pasar,” terangnya.
Selain itu, Muhammad Lutfi juga mengajak para pedagang, untuk nemanfaatkan sistem digitalisasi pasar dan teknologi dengan melibatkan BUMN. Setelah ini semoga sistem digitalisasi dapat diterapkan di Pasar Purworejo.
“Saya minta tolong, jaga kebersihan pasar, karena kalau pasarnya bersih akan menarik. Pasar Purworejo nantinya tidak hanya menjadi pasar rakyat yang baik tapi juga berteknologi dengan baik yang bekerjasama dengan BUMN,”ucapnya.
Menurutnya, dengan sistem digitalisasi sangat penting sekali bila tidak ingin tertinggal untuk menjawab tantangan jaman.
Mengenai Kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini, termasuk di Purworejo, pemerintah janji secepatnya akan normal kembali. Karena mulai saat ini, semua distributor minyak goreng akan memenuhi Pasar Purworejo
“Jangan jamin tidak akan langka lagi, barangnya sekarang melimpah, sehingga tidak akan ada rebutan minyak goreng,” ungkpnya.
Dalam kesempatan tersebut, usai peresmian pasar, Mendag, Menteri BUMN, dan rombongan meninjau dan mengecek ketersediaan minyak goreng di pasar pagi terbesar di Purworejo tersebut.
Sementara itu Sri Suharni, salah satu pedagang sembako di Pasar Purworejo mengungkapkan, beberapa hari yang lalu, minyak goreng sangat langka harga dipasaran 1 liter bisa sampai Rp 21 ribu lebih per liternya. Sudah dua hari ini ada minyak goreng bersubsidi dari berbagai merk, para pedagang bisa membeli dengan harga resmi yakni Rp 13.500 per liternya.
“Saya menjualnya Rp 14 ribu per liternya, hanya untung Rp 500 per liternya. Kita tidak bisa jual lebih karena harga sudah ditentukan,” ungkap Sri
Dengan kedatangan menteri Perdagangan di Pasar Purworejo, Sri berharap, semoga kelangkaan minyak goreng segera teratasi dan mudah didapatkan lagi dipasaran, Pungkasnya.