Beranda News

Ribuan Pengemudi Truk Batubara Jambi Terancam Hadapi Lebaran

Pengemudi truk batubara bakal terancam menghadapi Lebaran Idul Fitri. Pasalnya, kondisi ini dampak larangan truk batubara melintas menuju Pelabuhan Talang Duku.
Pengemudi truk batubara bakal terancam menghadapi Lebaran Idul Fitri. Pasalnya, kondisi ini dampak larangan truk batubara melintas menuju Pelabuhan Talang Duku. poto/pelita.co/fay.

JAMBI, Pelita.co – Sebanyak ribuan pengemudi truk bermuatan batubara Jambi, terancam menghadapi Lebaran Idul Fitri tahun 2023.

Pasalnya, truk batubara yang mereka kemudikan dilarang untuk melintas, dan sampai berita ini dilaporkan Pelita.co, Selasa (4/4-2023), belum diketahui kapan kembali truk bermuatan batubara dari tambang batubara ke Pelabuhan Talang Duku kembali diperbolehkan.

Kurnia (43) salah satu pengemudi truk batubara dari tambang yang berada di Kabupaten Sarolangun menuturkan, awalnya ada informasi yang mereka peroleh truk batubara dapat melintas kembali Senin (3/4-2023).

Namun, setelah truk dimuat di tambang sampai Senin malam, truk yang sudah bermuatan batubara tidak diperbolehkan keluar dari wilayah tambang karena masih dilarang untuk jalan.

“Kami tidak tau sampai kapan baru boleh kembali berjalan, sedangkan truk tanpa muatan batubara kembali keluar dari tambang tanpa muatan ke terminalnya masing – masing,” terang Kurnia.

Baca juga :  Narasi Mafia Tanah Menjadi Hantu dan Framing Merusak Kemajuan di Pantura Tangerang

Diungkapkan Kurnia, dihentikannya aktivitas angkut truk batubara ke Pelabuhan Talang Duku, ini merupakan ancaman serius bagi diri dan keluarga pengemudi truk batubara dalam menghadapi Lebaran Idul Fitri tahun ini.

Penghentian truk batubara, terang Kurnia, bukan solusi karena ada ribuan pengemudi truk yang terancam dalam menghadapi Lebaran.

Selain pengemudi truk batubara, pengusaha tambang batubara dan pekerja tambang batubara yang ada di Provinsi Jambi, kondisi sekarang yang dihadapi merupakan pukulan berat.

“Hutang BBM, kredit lainnya, dan biaya gaji pekerja tambang bakal tak dapat dibayarkan, karena aktivitas angkutan batubara dihentikan,” kata salah satu pengusaha tambang yang enggan disebutkan namanya.

Masih kata Ia, kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, bisa dipastikan banyak pengusaha tambang yang bangkrut, begitu juga tenaga kerja tambang yang bakal kehilangan lapangan kerja mereka. (can/fay/sal)