Beranda News

Rutan Beresiko Tinggi Terjadinya Penularan TBC

TANGERANG,Pelita.co – Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang melakukan pendedeteksian dini TBC di Rutan Kelas I Tangerang, Rabu (6/11/2019). Hal itu dilakukan, karena rutan merupakan tempat yang sangat beresiko penularan Tuberkulosis atau TBC dengan mudah.   Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Nining Mularsi mengatakan, deteksi dini penyakit TBC perlu dilakukan secara intensif terhadap populasi beresiko. Menurut Nining, hal itu dilakukan untuk mencegah penularan, dan masyarakat yang menderita TBC bisa segera diobati. “Ini salah satu upaya yang dapat dilakukan, dalam rangka eleminasi kasus TBC adalah menemukan pasien atau penderita TBC sebanyak-banyaknya. Agar bisa diobati sesegera mungkin, dengan demikian kasus atau penderita TBC bisa menurun, ” kata Nining kepada Wartawan.

Menurut Nining, Rutan atau Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat yang sangat beresiko, dalam penularan TBC. Pasalnya, rutan merupakan hunian yang sangat padat, sehingga virus atau penyakit-penyakit menular yang sudah menyebar. Maka dari itu, pihaknya melakukan pendeteksian TBC di Rutan Kelas I Tangerang yang kebetulan lokasinya berada di Kabupaten Tangerang, tepatnya di Kampung Taban, Desa Taban, Kecamatan Jambe.   “Kenapa dilakukan di rutan. Karena rutan adalah salah satu tempat yang beresiko penularan TBC dengan mudah, karena salah satu hunian padat, ” tambahnya.

Baca juga :  Hari Jadi, Polwan Polresta Tangerang Baksos 1 Ton Beras

Dia menerangkan, selain melakukan sosialisasi deteksi dini TBC, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatab kepada 100 penghuni rutan di dalam Masjid rutan kelas I Tangerang. Nining mengatakan, terutama pihaknya melakukan pemeriksaan dengan cara  mendengarkan suara nafas diparu-paru, dengan menggunakan stetoskop.

Lanjutnya, setelah itu melakukan pemeriksaan kelenjar, jika pasien atau penghuni rutan diduga ada yang terinveksi, maka akan dilakukan pemeriksaan dahak yang disebut pemeriksaan BTA atau pengambilan sampel dahak secara langsung.

“Kita melakukan sosialisasi agar para penghuni bisa mencegah sebelum mengobati. Selain itu kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan penghuni untuk mendeteksi dini TBC,” terang Nining.

Ditempat yang terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi menambahkan, pendeteksian dini TBC harus terus dilakukan agar bisa cepat diobati dan penderita bisa berkurang.

“Kebetulan saya sedang ada kegiatan diluar, semoga penderita TBC terus ditemukan, sehingga bisa segera diobati, ” tambahnya.

Baca juga :  Kepulangan Jenazah Pembalap Indonesia di Bandara Soetta, di Jaga Ketat Polisi