PURWOREJO, Pelita.co,-Sebanyak 5.000 kupon di bagikan kepada para petani dalam rangka program Gebyar Diskon Pupuk untuk para petani. Salah satunya dengan petani di Kabupaten Purworejo kerjasama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia.
Program Gebyar Diskon Pupuk untuk para petani, salah satunya yakni petani di Kabupaten Purworejo, mereka bisa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga murah, dari harga 450.000 bisa dibeli dengan harga 270.000, dengan mendapatkan 1 sak pupuk Urea dan 1 sak pupuk NPK.
Gebyar Diskon Pupuk juga menjadi semarak dengan disediakannya sejumlah hadiah menarik bagi para petani yang datang dan membeli pupuk, diantaranya 5 unit tv 32 inc, 5 unit sepeda gunung, 5 unit handphone, 25 unit farm jet pompa sprayer 13,8 l, 10 unit kipas angin, 50 tumbler besar 2 liter dan 100 pic- collage.
Acara Gebyar Diskon Pupuk dilaksanakan pada Kamis (18/01/24) di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Purworejo, di Desa Dukuhrejo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Acara dibuka langsung oleh Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja Palembang, Daconi Khotob.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, SP., MM., ketua KTNA Kabupaten Purworejo, Yogo Triyanto, dan sejumlah pejabat lain di Pupuk Indonesia Holding Company
Daconi Khotob, mengatakan, Gebyar Diskon Pupuk dilaksanakan di Kabupaten Purworejo, karena Purworejo merupakan salah satu kabupaten penghasil padi cukup banyak, yakni sampai 300 ribu ton dari 9 juta ton dan bahkan hampir 10 juta ton yang dihasilkan.
“Ini menjadi perhatian kami dan ini juga amanah dari bapak Presiden dan mentri BUMN untuk segera memberikan dukungan kepada para petani yang sudah memasuki musim tanam dimusim penghujan ini,” kata
Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja Palembang saat ditemui disela kegiatan.
Menurutnya, sektor pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Semua itu tidak lepas dari jasa para petani yang telah bekerja keras mendukung ketahanan pangan nasional. Guna menjaga kontribusi sektor pertanian tersebut, Pemerintah terus menjaga ketersediaan pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi.
Daconi Khotob mengatakan, Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki keberpihakan yang tinggi terhadap petani, salah satunya program subsidi pupuk yang setiap tahunnya dialokasikan sekitar Rp 25 triliun disiapkan Pemerintah untuk membantu petani mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau.
Pada tahun 2024, terang Daconi Khotob, Pemerintah berencana menambah alokasi subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun agar semakin banyak petani yang mendapat pupuk bersubsidi.Tidak sampai di situ, Pemerintah juga mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
“Pemerintah melalui Pupuk Indonesia, memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024,” jelasnya.
Daconi mengungkapkan, dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk, Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia menggelar program Gebyar Diskon Pupuk di berbagai kota/kabupaten selama bulan Januari sampai dengan Februari 2024.
“Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dukungan bagi petani selama musim tanam ini, tujuannya agar bisa mendapatkan hasil yang optimal di musim panen nanti,” terangnya.
Ia mengatakan, Gebyar Diskon Pupuk 2024 diselenggarakan oleh Pupuk Indonesia, bekerjasama dengan pemerintah, di berbagai kota selama bulan Januari hingga Februari 2024.
“Rangkaian acara ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pupuk petani serta memberikan kemudahan bagi petani untuk memperoleh pupuk di musim tanam ini,” ujarnya.
Pada kegiatan Gebyar Diskon Pupuk, Pemerintah juga menugaskan Pupuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi dan mendorong petani agar segera melakukan penebusan pupuk, antara lain dengan menyiapkan pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau.
“Pemerintah juga senantiasa memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi, antara lain dengan cara melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah sentra pertanian,” ucapnya.
Lanjut Daconi Khotob, hingga tanggal 31 Desember 2023 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.744.302 ton atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah. Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 529.022 ton.
Pupuk Indonesia menjalankan program Gebyar Diskon Pupuk sesuai dorongan pemerintah agar petani bisa menikmati pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau serta membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
“Semoga program ini dapat mendorong petani untuk menanam lebih awal sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa kita tuai bersama saat panen bulan april nanti,” harap Daconi Khotob.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, menyambut baik dilaksanakanya program Gebyar Diskon Pupuk di Kabupaten Purworejo.
“Kita menyambut baik kegiatan ini biar petani juga terbantu,” katanya.
Hadi mengungkapkan, saat ini jumlah petani di Kabupaten Purworejo, ada sekitar 75 ribu petani, namun kuota pupuk subsidi di Purworejo, mengalami penurunan, yang sebelumnya pernah diberikan kuota hingga 12 ribu ton Urea dan 9 ribu ton NPK, turun menjadi 9 ribu ton Urea dan 7 ribu ton NPK selama satu tahun ini.
“Tadi sudah saya sampaikan agar kuota subsidinya untuk dipenuhi, saya hanya itu pesan untuk pemerintah. Kalau kurangnya sekitar 4 ribu ton untuk Urea dan 2 ribu ton untuk NPK,” terangnya.
Disampaikan, sesuai dengan hasil pertemuanya dengan Presiden Jokowi di Purwokerto pada beberapa waktu lalu, Presiden meminta daerah Jawa Tengah yang mengalami penurunan prestasi dalam hal produksi pangan nasional, harus dinaikkan kembali.
“Prestasinya setelah Jawa Timur, Jawa Tengah diharapkan naik lagi. Untuk Jawa Timur no 1, dan Jawa Tengah juga naik. Konsekuensinya pak Jokowi harus mau memenuhi pupuk. Itu yang mau saya titipkan lewat Pupuk Indonesia, Pak Jokowi agar memenuhi janjinya. Saat ini petani kita keluhanya hanya pupuk,” pungkasnya.