Beranda Entertainment

Sistem Rotasi Kepala Sekolah di Wilayah KCD 1 Jabar Patut Dipertanyakan

Sistem Rotasi Kepala Sekolah di Wilayah KCD 1 Jabar Patut Dipertanyakan
Kristin selaku Humas SMAN 4 Cibinong Kabupaten Bogor,(Dok Ist)

BOGOR,Pelita.co – Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) yang diduga menjadi dasar penilaian untuk diberlakukan rotasi perpindahan Kepala sekolah tahun ini membuat bingung sebagian besar kepala sekolah yang terkena dampak dari rotasi.

Pasalnya rotasi yang terjadi sudah dilakukan jauh hari sebelum dilakukan PKKS terhadap Kepala sekolah yang di rotasi, Diduga banyak aturan yang ditabrak dalam rotasi kepala sekolah di wilayah KCD 1 Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar).

Kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) merupakan agenda rutin setiap tahun dari dinas provinsi. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kinerja atau pengembangan karier kepala sekolah selama masa satu tahun yang dilakukan setiap akhir tahun di bulan Desember .

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) SMA Negeri 4 Cibinong Kabupaten Bogor yang dipimpin oleh Drs. Ero Ansori, M.M. (Kepala SMAN 4 Cibinong), yang baru menjabat 1 tahun 4 bulan sebagai kepala sekolah tersebut, baru dilakukan PKKS dari tim penilai dari wilayah KCD 1 Dinas Pendidikan Jawa Barat oleh Drs. Dulkamid dan Ibu Dina serta Ade Nurhudaya Selaku Kordinator Pengawas. pada Selasa, (21/12/2021).

Baca juga :  Buka Purworejo Fair 2024, Bupati Ingkan Event ini Menjadi Agenda Tahunan
Ade Nurhudaya Selaku Kordinator Pengawas. (Dok Ist)

Ditemuin awak media Ade Nurhudaya  Selaku Kordinator pengawas mengatakan, semua Kepala Sekolah SMA/SMK Negeri, sedang dan telah di lakukan penilaian sama tim penilai.

“Pkks di sekolah ini sudah dilakukan dua kali, karna alih tugasnya tanggal 6 Desember, lalu timbang terimanya di cabang Dinas tanggal 13 Desember, meskipun sudah ada pemindahan, kami tetap melakukan penilaian, mau ada rotasi maupun tidak ada rotasi, semua itu yang tau pimpinan.,”ujarnya.

Lanjutnya Ade mengatakan, untuk hasilnya PKKS akan diplenokan pada tanggal 29 mendatang.” terangnya.

Ditempat yang sama, Drs.Ero Ansori mengatakan, “selama menjadi kepala sekolah saya selalu siap ditempatkan dimana saja selama dasarnya jelas, saya belum pernah meminta posisi jabatan dan belum pernah menolak kalau jelas aturan dan dasar hukumnya.Tapi terkait dengan rotasi sekarang tidak hanya saya yang bertanya-tanya, yakin semua orang yang tahu dan faham dengan aturan rotasi akan bertanya-tanya, kenapa dan kenapa ini bisa terjadi ???

“Saya bertugas sebagai kepala sekolah pertama ditempatkan di SMAN 1 Sukajaya baru berdiri dengan siswa berjumlah 33 siswa dan bangunan KBM menumpang di SMP selama 4 tahun sampai sekolah mempunyai bangunan dan siswanya kurang lebih 300, lalu kemudian saya dipindahkan lagi ke SMAN 1 Parungpanjang yang siswanya berjumlah kurang lebih 105 siswa, menurut catatan, sedangkan yang aktif hanya kurang lebih 46 siswa setiap harinya, kondisi sekolah ini fisik bangunannya hancur dan seperti hutan belantara, guru-guru sudah tidak semangat serta kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini sudah hilang, bahkan siswa yang ada itu hasil dari door to door dan merayu kepada orang tua untuk di sekolahkan di sekolah ini,”terangnya.

Baca juga :  Ciptakan Situasi Aman dan Damai Pasca Pemilu 2019, Polres Metro Tangerang Kota Gelar Tasyakuran dan Deklarasi Damai

Selanjutnya, saya di SMAN 1 Parungpanjang berjuang keras berusaha bagaimana supaya sekolah ini bisa seperti sekolah yang layak dan bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat yang sudah hilang bahkan mencibirnya, dalam kurun waktu 9 bulan (September 2011 – Juni 2012) saya menata mulai sarana, menata manajemen dan system pengelolaan yang baik, sehingga PPDB tahun 2012 bisa menerima siswa 6 kelas (rombongan belajar), ditugaskan selama 3 tahun di sekolah ini sudah 18 rombel dan Alhamdulillah oleh penerus_penerus kepemimpinan berikutnya sekolah ini semakin maju dan sekarang menjadi sekolah Penggerak dengan jumlah siswa kurang lebih 1300 siswa.

Kemudian setelah 3 tahun di SMAN 1 Parungpanjang saya dipindahkan ke SMAN 1 Cigudeg, dan baru 1 tahun lebih saya diberi kepercayaan untuk menjadi kepala sekolah di SMAN 4 Cibinong yang terletak di Ibu kota Kabupaten, yang katanya rotasi tahun lalu itu berdasarkan Sistem dan mungkin sistemnya yang salah sehingga saya dikembalikan lagi ke sekolah di luar Ibu kota Kabupaten.

Baca juga :  Menko Airlangga ke MUI, ini kata Waketum MUI
Kristin selaku Humas SMAN 4 Cibinong Kabupaten Bogor, (Dok Ist)

“Kepindahan ini menurut saya tidak punya dasar dan landasan kuat untuk memindahkan saya ditambah lagi saya sebagai kandidat kepala sekolah penggerak Angkatan ke-2, hanya itu yang menjadi pertanyaan saya dan semua bahan pertanyaan orang-orang yang faham sistem rotasi.” Ungkapnya .

Sementara, Kristin selaku Humas SMAN 4 Cibinong, mengatakan, untuk kesiapan penilaian kami dari jauh-jauh hari sudah mempersiapkan, dokumen-dokumen dari masing standar.

Terkait kepindahan bapak kepala sekolah karna ini prosesnya sudah keluar. “Kami semua sedih secara manusia sudah seperti keluarga, kami berdoa untuk yang terbaik, semoga sukses selalu dan silaturahmi jangan sampai putus”, harapnya.