Beranda News

Siswi di Purworejo Diduga Bunuh Diri Karena Dipicu Oleh Tindakan Bullying, Sekolah Masih Telusuri

PURWOREJO, Pelita.co,-Diduga akibat tindakan bullying atau perundungan yang ia alami, seorang siswi di salah satu SMK Negeri Purworejo diduga melakukan aksi bunuh diri.

Informasi tersebut viral beredar di media sosial bahwa aksi nekad pelajar tersebut terjadi karena dipicu oleh tindakan bullying atau perundungan yang ia alami.

Salah satu keluarga dari korban mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui persoalan yang sebetulnya menimpa keponakanya itu. Di rumah dia merupakan sosok yang pendiam dan pemalu, kendati demikian ia adalah seorang wanita yang rajin dan cukup pandai.

“Sebelum ditemukan meninggal, melalui WA dia cuma bilang mau keluar dari sekolah, ingin kerja katanya. Saya tanya apa ada masalah, dia juga bilang tidak ada. saya pun cuma kasih nasehat supaya dia sabar kalau memang ada masalah, terus belajar karena sedikit lagi lulus,” ucapnya.

Baca juga :  Diaspora Indonesia China Network berikan Bantuan Covid-19 kepada Pemkot Cirebon

Ia menceritakan bahwa keponakanya saat ini sudah kelas 12 dan sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sebuah konveksi besar di Purworejo. Tak lama lagi pihak sekolah akan melakukan penarikan karena masa PKL sudah hampir selesai.

Di desanya Gebang, korban tinggal bersama sang nenek karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Saat ditemukan jasadnya di sebuah ladang dalam kondisi terlilit kain di leher yang diduga karena gantung diri.

“Biasanya memang ke kebun bantu nenek cari kayu bakar. Hari Sabtu pekan lalu dia pergi sekitar jam 9 pagi tapi sampai sore tidak pulang sehingga nenek mencarinya dengan dibantu tetangga,” sebutnya.

Namun hingga Sabtu malam upaya pencarian yang dilakukan warga tidak menuai hasil, dan pada Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 14:30 WIB korban ditemukan oleh keluarganya sudah meninggal.

“Biasanya kalau mau pergi berpamitan sama nenek, tapi saat itu tanpa pamitan. Saat itu sempat pulang antar singkong kemudian pergi lagi tanpa pamit,” imbuhnya.

Baca juga :  Babinsa Pelem Hadiri Pemulangan Pasien Sembuh Corona

Pihak keluarga tidak tahu pasti terkait dugaan perundungan yang dialami. Atas peristiwa tersebut Keluarga ikhlas.

Sementara Kepala Sekolah terkait, menyatakan bahwa pihaknya sangat terkejut atas peristiwa yang menimpa siswanya. Dia juga kaget ada isu bullying yang dialami pelajar itu.

“Kami sangat terkejut. Soal bullying selama ini tak ada laporan dari anak-anak maupun guru pembimbing. Karena selama ini anaknya baik, aktif dan sering konsultasi dengan guru soal mata pelajaran. Di sekolah dia termasuk anak rajin,” ungkap kepala sekolah.

Terkait pembiayaan di sekolah, kepala sekolah juga mengungkapkan bahwa korban merupakan salah satu siswa penerima program PIP. Dari sisi pembayaran siswi itu tidak memiliki persoalan di sekolah.

Menindaklanjuti mengenai isu perundungan yang dialami korban di sekolah pihak sekolah telah membentuk tim untuk melakukan penelusuran.

“Teman-temanya pasti shock dengar kabar itu, temasuk keluarga besar sekolah. Kami akan telusuri. Info dari teman-temanya baik-baik saja, tapi karena ada isu seperti itu maka kami harus telusuri,” ungkapnya.

Baca juga :  Wabup Tangerang Hadiri Kongres Laut Tahunan Di Cina