JAMBI, Pelita.co – Soal angkutan batubara yang sekarang menjadi masalah di tengah masyarakat Jambi, jelas membutuhkan ketegasan Gubernur Jambi Al – Haris.
Demikian, kata mantan Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jambi Taufik Yasak kepada Wartawan Pelita.co, Selasa (18/10-2022).
Dikatakan Taufik Yasak, sangat tidak dibenarkan dalam pengangkutan batubara jalur darat melewati transportasi jalan umum, dan itu sangat membahayakan masyarakat pengguna jalan.
Makanya, kita menuntut ketegasan Gubernur Jambi Al – Haris supaya pengangkutan batubara itu menggunakan jalur khusus, seperti yang dilakukan PT Wirakarya Sakti dan Petro China.
Tetapi kenyataannya tidak seperti itu, terang Taufik Yasak, memang kita ketahui sekarang ada rencana pembangunan jalur khusus batubara, tetapi aktivitas pengangkutan batubara menggunakan truk angkut terus saja menggunakan jalan umum.
Dan kondisi seperti ini, tegas Ia, sudah berlangsung sejak awal mulai dilakukan eksplorasi batubara di Provinsi Jambi sampai sekarang.
“Harusnya di stop dulu transportasi batubara sebelum dibangun jalur khusus, dan ini yang membutuhkan ketegasan gubernur,” terangnya.
Padahal, seingat saya, kata Taufik Yasak, di era Gubernur Jambi Abdurrahman Sayuti, sempat diresmikan salah satu pelabuhan di Muara Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan sekarang saya gak tau lagi dijadikan apa pelabuhan itu.
Padahal, menurut dia, pelabuhan yang diresmikan itu salah satunya akan diperuntukan seperti pelabuhan batubara, dan yang lainnya.
Sekarang kita tunggu sikap tegas Gubernur Al – Haris, kalau betul berani bersikap menghentikan aktivitas pengangkutan batubara sebelum adanya jalur khusus, tentu saya mungkin juga masyarakat Jambi yang lainnya siap pasang badan mendukung sikap tegas gubernur itu.