PURWOREJO, Pelita.co,- Wisata belanja oleh-oleh khas Purworejo yang dikemas dalam even bertajuk Belanja Produk (Beduk) Purworejo sukses digelar oleh Paguyuban Muda Ganesha (MG) selama 2 hari, Kamis (5/5/22) hingga -Jumat (6/5/22)), di kompleks SMA Negeri 1 Purworejo.
Selama 2 hari, ribuan pengunjung silih berganti menyambangi stand-stand yang menawarkan aneka produk lokal Purworejo. Mulai dari kuliner, kerajinan, hingga pertanian dan peternakan. Wajar saja, para pedagang pun laris manis dan meraup untung fantastis mencapai jutaan rupiah.
Salah satu pelaku UMKM Hantoro pemilik kedai Miss Rempah, mengaku, beragam varian wedang atau minuman segar dan kuliner berbahan rempah yang diraciknya bersama sang istri, Prasasti Pratma Keswari, tak putus pembeli, peminatnya sangat banyak.
“Hari pertama terjual ratusan cup meskipun acara belum habis, malah belum sampai sore kita sudah tutup karena sudah terlalu lelah melayani pesanan. Alhamdulillah hari kedua ini lebih banyak,” ujarnya Jumat (6/5/22) usai acara penutupan Beduk Purworejo.
Hantoro melihat, sejumlah pedagang lain juga laris manis. Ia pun menilai, even serupa layak kembali digelar karena cukup membantu promosi dan pemasaran UMKM.
“Saya berharap even serupa dapat kembali digelar atau menjadi agenda rutin tahunan, karena pengunjung juga merasa senamg dengan kefiatan ini. Tidak harus pas libur lebaran, bisa saja misalnya pas libur akhir tahun,” ungkapnya.
Ketua Umum MG, Dwi Wahyu Atmaji MPA, pada Jumat (6/5/22) sore, resmi menutup Beduk Purworejo, penutupan dirangkai dengan pengumuman hasil penilaian stand terbaik dan sejumlah perlombaan.
Dwi Wahyu Atmaji mengaku senang atas banyaknya respons positif dari masyarakat. Apalagi, sebagian mereka meminta agar even ini menjadi agenda tahunan.
“Kami banyak mendengar selama kegiatan ini berlangsung, acara semacam ini agar jadi rutinan, terutama dari peserta Beduk Purworejo. Insya-Allah kami teman-teman MG, termasuk yang dari luar kota, siap untuk kembali memfasilitasi,” katanya.
Ia mengaku sangat bangga karena hampir seluruh produk unggulan khas Purworejo laku. Hal itu menunjukkan tingginya kecintaan masyarakat terhadap produk lokal sekaligus memacu kepada pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam memasarkan produknya.
“Kambing dan geblek yang menjadi ikon Purworejo menjadi Stand terlaris dan tervaforit. Ini juga memotivasi generasi muda kita untuk mencintai geblek bukan hanya dengan menikmati, melainkan memproduksi dengan inovasi-inovasi,” ungkapnya.
Menurut Dwi Wahyu Atmaji, Beduk Purworejo menjadi salah satu bentuk kepedulian MG untuk membangkitkan UMKM Purworejo yang terdampak Pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir. Even ini diharapkan mendorong para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya sehingga mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
“Ini melanjutkan tradisi MG untuk terus peduli terhadap masyarakat,” tandasnya.
Ketua Panitia Beduk Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo ST MSi, menyebut ada sebanyak 49 stand yang terlibat, termasuk stand Forum UMKM dari 16 kecamatan.
Menurutnya, kendati digelar dengan persiapan waktu yang cukup terbatas, sejumlah target dan tujuan penyelenggaraan dapat terpenuhi.
Menanggapi permintaan untuk menjadikan even rutin, ia memberikan apresiasi dan akan bahan evaluasi bersama MG.
“Selain membantu promosi dan pemasaran produk UMKM, ini juga menjadi wahana komunikasi yang strategis, baik bagi siswa dengan alumni maupun alumni dengan para pelaku UMKM,” pungkasnya.