JAKARTA,Pelita.co – Pemilihan Presiden akan berlangsung pada April 2024, sejumlah partai politik terus berlomba mencari sosok yang tepat sebagai calon presiden 2024. Lembaga Geopolitik Riset Center melakukan survei terkait sosok calon presiden (capres) 2024 yang diinginkan masyarakat Indonesia.
Hasil survei Jajak Pendapat Lembaga Geopolitik Riset Center terhadap 2200 Warga Negara Indonesia yang berusia diatas 17 tahun keatas yang tersebar di 34 provinsi secara proposional didasarkan pada daftar pemilih tetap pemilu 2019 lalu.
Direktur Eksekutif GRC
Alfian Septiansyah mengatakan, jajak pendapat ini mengukur preferensi politik masyarakat jelang pemilu 2024 , hasil dari jajak pendapat tersebut menghasilkan beberapa catatan preferensi masyarakat diantaranya bahwa ditemukan sebanyak 77,8 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dalam hal penanganan Ekonomi nasional yang berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat.
“Dan sebanyak 70,7 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintah Jokowi dalam hal menjaga ketertiban dan keamanan nasional. kemudian sebanyak 56,7 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dalam penegakan hukum secara nasional, ” kata Alfian dalam keterangan tertulis Selasa (22/2/2023).
Alfian menyebutkan sebanyak 60,8 persen masyarakat merasakan kehidupan ekonominya mulai berangsur pulih akibat dampak dari adanya wabah covid dua tahun lalu.
Kemudian sebanyak 37,7 persen mengetahui benar bahwa pemilu akan digelar pada tahun 2024 dibulan februari sedangkan sebanyak 51,2 persen belum tahu betul akan adanya pemilu tahun 2024 sementara 11,1 persen tidak menjawab.
Sementara itu, hasil survei 2200 Responden menunjukan Preferensi Publik dalam memberikan pilihan terhadap parpol jika pemilu digelar hari ini maka hasilnya hanya 7 parpol yang akan lolos parliament threshold yaitu PDI Perjuangan dipilih sebanyak 18,7 persen, diurutan kedua Gerindra 17,4 persen , Golkar 17,2 persen. Demokrat 8,7 persen, PKS 7,2 persen, Nasdem 6,2 persen dan PKB 6,1 persen, PAN 2,2 persen, PPP 2,1 persen , kemudian parpol peserta pemilu lainnya digabungkan hanya 3,9 persen dan yang tidak memilih sebanyak 10,3 persen
“Begitu juga dalam hasil temuan preferensi 2200 responden dalam memilih presiden jika pilpres digelar dimana preferensi publik dalam memilih tokoh – tokoh jika pilpres digelar hari ini maka Keterpilihan Prabowo Subianto paling tertinggi yaitu 30,2 persen, disusul oleh Ganjar Pranowo 15,1 persen,Airlangga Hartarto 14,2 persen, Anies Baswedan 6,1 perse , Puan Maharani 5,1 persen, Andika Perkasa 4,2 persen,Agus Harimurti Yudhoyono 3,1 persen,Sandiaga Uno 2,1 persen, Muhaimin Iskandar 1,2 persen, tokoh lainnya jika digabung tingkat keterpilihannya 4,9 persen.dan tidak memilih sebanyak 13,8 persen, “ucap Alfian.
Selain itu, kata Alfian, hasil survei ini memiliki derajat tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan Margin of error sebesar -/+ 2.08 persen. penarikan sample mengunakan multistage random sampling , survei jajak pendapat ini dimulai sejak tanggal 4 -18 Februari 2023 .
Hasil jajak pendapat ini menurut Direktur Eksekutive Geopolitik Riset Center ( GRC) bahwa Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling memiliki tingkat keterpilihan paling tinggi disebabkan karena penilaian publik dia lah tokoh yang paling bisa meneruskan program program besar dari presiden Jokowi serta seringnya Presiden Jokowi memberikan dukungan pada Prabowo Subianto.
“Hal lain Prabowo Subianto dianggap oleh masyarakat sebagai tokoh yang punya komitment tinggi terhadap nilai nilai persatuan Indonesia dan komitmen dalam membantu pemerintahan Jokowi walaupun sebelum merupakan rival tunggal Jokowi.
Sementara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dianggap oleh masyarakat jika mereka berkontestansi di pilpres akan menyebabkan pembelahan dimasyarakat lagi, selain itu juga kedua tokoh ini dianggap minim prestasi saat menjabat jadi gubernur di DKI Jakarta dan Jawa Tengah. sementara Airlangga Hartarto yang memiliki elektabilitas diurutan ketiga menjadi kuda hitam dalam kontestasi pilpres nanti, dimana positivenya kinerja ekonomi pemerintahan Jokowi memberikan effect terhadap keterpilihan Airlangga di masyarakat sebagai Presiden RI ke 8 .
“Tingginya elektabilitas Prabowo Subianto dalam survei ini juga didapati bahwa hampir 30,1 persen simpatisan Jokowi menginginkan Prabowo Subianto bisa melanjutkan pemerintahan Jokowi karena dianggap Prabowo lah yang paling siap dengan kendaraan politik nya untuk maju di pilpres 2024 , “ungkapnya.
Sementara sebanyak 27,2 persen simpatisan Jokowi banyak memilih Airlangga Hartarto dengan alasan Airlangga lebih punya kans besar di calonkan oleh Partai Golkar, sementara hanya 10,7 persen simpatisan Jokowi yang menginginkan Ganjar Pranowo untuk melanjutkan pemerintahan Jokowi dengan alasan belum adanya kepastian PDIP akan mengusung Ganjar Pranowo nantinya. selebihnya simpatisan Jokowi sebanyak 9,8 persen memilih Puan Maharani untuk melanjutkan pemerintahan Jokowi selebihnya pilihan simpatisan menyebar ke tokoh tokoh lainnya.
Pengamat politik Universitas Esa Unggul, Syurya Muhammad Nur menilai hal yang wajar jika dalam survei Geopolitik Riset Center (GRC) mengunggulkan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024.
Syurya mengatakan, naiknya elektabilitas Prabowo Subianto karena adanya dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. Ditambah adanya dukungan relawan Jokowi Mania (Joman).
“Ya karena ada dukungan dari berbagai kalangan masyarakat dan relawan Joman membuat elektabilitas Prabowo Subianto sebagai capres 2024,” kata Syurya kepada awak media, Selasa (22/2/2023).
Menurut dia, Prabowo telah memiliki banyak pengalaman, khususnya dalam segi keamanan negara. Apalagi saat ini dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Negara (Menhan).
Survei GRC membuktikan bahwa masyarakat merindukan sosok pengganti Soeharto yang tegas dan dari militer. Maka Prabowo dinilai tepat sebagai presiden 2024 karena dianggap tegas.
“Masyarakat rindu sosok Soeharto yang tegas, maka itu Prabowo dinilai tepat sebagai presiden 2024,” ujarnya.
Tak hanya itu, Prabowo juga disebut sosok yang bisa melanjutkan program Jokowi pada 2024 mendatang.
“Ya Prabowo sosok yang tepat gantikan Jokowi pada 2024,” ungkapnya.
Sementara itu, Pengamat politik Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Budiman mengatakan bahwa unggulnya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto karena adanya pengaruh dukungan relawan Jokowi yakni Jokowi Mania (Joman) yang mengalihkan dukungan dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.
“Prabowo naik elektabilitas nya karena adanya dukungan dari relawan Jokowi (Joman) sehingga menambah suara Prabowo, “kata Budiman
Budiman menjelaskan, hal lain yang membuat naiknya elektabilitas Prabowo Subianto dari survei SPIN disebabkan karena Partai Gerindra telah secara resmi memilih Prabowo sebagai Bakal Calon Presiden (Capres) .
“Karena Gerindra telah resmi memilih Prabowo sebagai Capres 2024 hal iu juga membuat masyarakat lebih melihat beliau,” ujar Budiman.
Selain itu, masyarakat saat ini merindukan pemimpin yang tegas dari kalangan militer, seperti mantan Presiden Soeharto, karena itu masyarakat melihat sosok kemiliteran ada di sosok Prabowo.
“Ya masyarakat ingin pemimpin yang tegas pengganti Soeharto yakni Prabowo dari kalangan militer, ” ujarnya.
Peluang Prabowo untuk mendapat dukungan Jokowi sangat besar ketimbang capres lainnya.
Tak hanya itu, Prabowo juga memiliki pengalaman di dalam dunia militer sehingga banyak masyarakat yang ingin pemimpin yang berani.(Red)