Beranda News

Tahun Politik, Kerusakan Jalan di Tanjabtim Lihat Tanggung Jawab Siapa ?

Begnilah kondisi jalan di Tanjabtim. Tapi, ini bukanlah titik ruas Jalan Kabupaten.
Begnilah kondisi jalan di Tanjabtim. Tapi, ini bukanlah titik ruas Jalan Kabupaten. poto/pelita.co/ist.

MUARA SABAK, Pelita.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke di jadwalkan Jambi, dan ini langkah bagus untuk melihat secara persis terekait kerusakan ruas jalan termasuk ruas Jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di tengah masuknya tahun politik.

Di Tanjung Jabung Timur, ruas jalan yang menghubungkan ke daerah ini, terdapat beberapa titik yang merupakan ruas Jalan Nasional Ruas Jalan Provinsi dan Ruas Jalan Kabaten Tanjung Jabung Timur.

Namun sangat disayangkan, oponi politik yang dibenterkan terkait kerusakan ruas jalan di daerah ini, seakan menjadi full tanggung jawab Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto, pasca niat dirinya maju sebagai Calon Gubernur Jambi tahun 2024 mendatang.

Komentar negatif terus berkembang terkait kerusakan ruas jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Padahal, untuk menghubungkan daerah ini dengan daerah lain di Provinsi Jambi, terhubung dengan ruas Jalan Nasional, ruas Jalan Provinsi dan Ruas Jalan Kabupaten.

Ini yang tidak banyak diketahui, dan terus dibungkus dengan nuasa politik kerusakan jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluruhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Padahal, mestinya tidak demikian.

Baca juga :  Pj Bupati Tangerang Lantik 17 Kepala Desa
Lihat dan perhatikan ruas jalan yang rusak di Tanjabtim. Ini ruas Jalan Provinsi dan bukan ruas Jalan Kabupaten.
Lihat dan perhatikan ruas jalan yang rusak di Tanjabtim. Ini ruas Jalan Provinsi dan bukan ruas Jalan Kabupaten. poto/pelita.co/ist

Seperti diketahui, persoalan utama terkait kerusakan ruas jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terpokus pada kerusakan ruas Jalan Provinsi Jambi, dan bukanlah ruas Jalan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Beberapa jalan di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagian besar mengalami kerusakan akan segera ditangulangi oleh pemerintah setempat.

Kepala Dinas PUPR Tanjab Timur, Dedy Novrianika, beberapa waktu lalu mengungkapkan, pihaknya terus berupaya melakukan langkah – langkah percepatan pembangunan terutama penyerapan anggaran APBN Pusat.

Ia menyebutkan, beberapa item pembangunan yang sedang tahap pekerjaan, diantaranya pekerjaan jalan rigid beton hingga pekerjaan sarana irigasi tanggul tepatnya di wilayah Kecamatan Mendahara.

“Kerusakan jalan sebagian dikeluhkan masyarakat lainnya, terutama menyangkut kerusakan jalan yang berada di wilayah Kecamatan Sadu hingga saat ini telah mengambil langkah-langkah kongkrit dengan membuat parit disisi kanan dan kiri,” ujar Kadis Dedy Novrianika PUPR Tanjab Timur.

Baca juga :  Sindikat Penyelundupan Narkoba Internasional Berhasil Diungkap Polresta Bandara Soetta,

Ia juga mengatakan, dengan pembangunan yang sedang tahap pekerjaan, paling tidak sebelum akhir Desember 2022 pekerjaan tersebut sudah rampung.

Begitu juga dengan adanya sebagian kerusakan jalan hingga kini menjadi keluhan masyarakat, menyebabkan aktivitas warga menjadi terganggu.

“Tentunya dengan kondisi anggaran yang terbatas dan tetap berupaya semaksimal mungkin terutama yang kita harapkan dukungan dari masyarakat agar pencapaian pembangunan di tahun 2023 mendatang dapat terakomodir dengan baik,” terangnya.

Dinas PUPR Provinsi Jambi tahun ini telah menganggarkan dana pembangunan jalan Provinsi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Di antaraya ruas jalan Muara Sabak – Rantau Rasau dan Rantau Rasau menuju kawasan Pelabuhan Ujung Jabung.

“Khusus untuk akses Desa Simpang menuju pelabuhan itu ada Rp 40 miliar. Terus DAK ada Rp 20 miliar untuk link jalan Sabak ke pelabuhan. Kemudian ditambah APBD kurang lebih Rp 12 miliar,” kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi M Fauzi.

Baca juga :  Yophi Prabowo Pantau Persiapan Jalan Rabat Beton, Warga Semagung, Senang Impian Puluhan tahun Punya Jalan Terealisasi

Untuk titik prioritas pembangunan sendiri dikatakan Fauzi yang menjadi kewenangan Pemprov yakni dari Sabak ke Rasau. Kemudian Rasau ke Desa Simpang. Selanjutnya Desa Simpang ke Ujung Jabung. “Kurang lebih di empat ruas jalan itu,” ujar Fauzi.

Dikatakan Fauzi, untuk kontruksi bangunan jalan sebagian dilakukan rigid beton dan sebagian menggunakan aspal.

“Kajian kita rigid atau tidaknya itu melihat kontur atau kestabilan tanah. Kemudian beban jalan lalu lintas harian. Khusus untuk DAK kita tidak menggunakan rigid tapi aspal. Karena aturan DAK itu kalau mau rigid harus ada kajian akademis, sementara kita tidak sempat lagi menganggarkan itu,” ungkap Fauzi.

Ditanya, berapa banyak jalan Provinsi Jambi yang hancur lebur di ruas Jalan Muara Sabak-Rantau Rasau, Fauzi menyampaikan yang rusak berat hampir 22 Km dari total panjang jalan 48 Km. (can/sal)