Beranda News

Terkait Dugaan Penyelewengan Dana PIP, Pihak Yayasan dan SMK Dirgantara Tegaskan Sudah Selesai

Plang papan nama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dirgantara yang berlokasi di Jalan Raya Seneca Komplek PPI Curug, Legok, Kabupaten Tangerang, Foto.Pelita.co (dok ist)

TANGERANG, Pelita.co – Terkait adanya dugaan penyelewengan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dirgantara yang berlokasi di Jalan Raya Seneca Komplek PPI Curug, Legok, Kabupaten Tangerang. Pihak sekolah dan yayasan menegaskan sudah selesai.

Hal itu diutarakan H. Cholily selaku ketua pelaksana harian Yayasan Dirgantara bahwa dana PIP yang mendapatkan itu direalisasikan melalui rekening siswa, jadi pihak yayasan sama sekali tidak mengetahui.

ketua pelaksana harian Yayasan Dirgantara H. Cholily, Foto, Pelita.co (dok ist)

“Itu kemaren kan sudah diselesaikan, nah kalau masih ada yang belum diselesaikan itu menurut saya personal, urusannya tidak ada lagi di sekolah maupun yayasan, penyelesaiannya ya personal itu,” tegas H. Cholily. Kamis (2/11/2023).

H. Cholily menuturkan,bahwa sudah diketahui bersama terkait adanya penyelesaian dan sudah melakukan tindakan terhadap oknum pelaku yang telah melakukan penyelewengan dana PIP.

“Tidak ada lagi usannya dengan yayasan maupun sekolah itu personal. Kalaupun masih ada yang belum selesai dan mau cari tau silahkan cari siapa yang berhak penerima 49 itu, tanya sama yang tadi personal itu yang melakukan ketidak benaran itu,” jelasnya.

Baca juga :  Tiba Dibanjarmasin,Kontingen HPN 2020 PWI dan SMSI Kota Tangerang Disambut Pakaian Adat

Sejak saat kepala sekolah membuat pengakuan dan pernyataan, lanjut H.Cholily , akan mengganti dana PIP yang memang disaksikan langsung oleh pihak yayasan langsung menyuruh agar mempertanggung jawabkan perbuatannya.

“Sejak itu kami sudah menyerahkan, saya katakan ini urusan anda. Jadi, sudah diserahkan kepada yang bersangkutan, orang dia mengakui ko kalau persoalan ini tak ada sangkutannya sama pihak yayasan,” ungkapnya.

Selaku pihak yang menaungi sekolah, sebagai pihak yayasan memastikan tak ada sangkut pautnya dengan yayasan, itu langsung ke siswa. Bahkan pihaknya tidak pernah mendapat laporan terkait pengajuan penyaluran PIP.

“Kita sudah melakukan tindakan waktu oknum tersebut masih menjabat di sekolah, ya sebatas meminta untuk menyelesaikan, ya segera diselesaikan. Kita sekarang ketiban jeleknya doang padahal kita sedang membangun setelah pandemi untuk memajukan sekolah kami,” tuturnya.

Senada diungkapkan Kepala Sekolah (Kepsek) Dirgantara dengan tegas mengatakan, benar-benar tak mengetahui persoalan dana PIP yang diselewengkan.

Baca juga :  Mendagri Harap Rakornas Posyandu 2024 Hasilkan Kesamaan Pemikiran untuk Kemajuan Organisasi

“PIP yang kemarin itu terus terang Saya di sini baru jadi, ketika kejadian itu kan saya belum ada di sini,” kata Kepsek SMK Dirgantara, Jumat (3/11/2023).

Dikatakannya, baru mengetahui dana PIP siswa yang belum disalurkan itu 100 dan sudah diselesaikan itupun saat sudah menjabat sebagai Kepsek, dan para oknum yang melakukan sudah mendapatkan sanksi dikeluarkan.

“Tiba-tiba ada pertanyaan baru, ada juga nih yang 49 itu beneran nggak tahu. Jadi bukan kami menutupi, kami tidak tahu, anak-anaknya (siswa penerima PIP) juga sudah lulus dana PIP yang di tahun 2021,” terangnya.

“Kalau emang data itu ada di sekolah kenapa nggak, sekarang pertanyaannya adalah mana datanya kami juga nggak tahu,” tambahnya.

Lebih lanjut, menurut kepsek mengenai data siswa penerima PIP yang memang belum diselesaikan dan kalau memang harus diselesaikan, ketua umum di Yayasan Dirgantara lebih tahu, dan yang memang seharusnya harus bertanggung jawab mereka yang sudah di Punishment (oknum yang menyelewengkan_red).

Baca juga :  Polrestro Tangerang Kota Berhasil Tangkap Pengedar Narkoba Jenis Sabu

Pihak sekolah dengan tegas mengatakan tidak tahu terkait data penerima PIP, dari pihak sekolah dan Yayasan sangat menyadari betul ini kejadian yang luar biasa yang sangat mengganggu sekolah berharap kedepannya tidak terulang lagi serta memperbaiki lagi kedepannya.

“Biarkan kami coba memperbaiki untuntuk kedepannya lebih baik lagi, urusan yang kemarin benar-benar kami sebagai kepala sekolah tidak tahu sama sekali,” tukas Kepsek.