PURWOREJO, Pelita.co,-Seorang anak laki-laki bernama Rezian Affandi Saputra (8) putra dari pasangan Dedik Mujiono dan Lely Risnawati yang beralamat di Brengkelan Rt 04 Rw 1 Kelurahan Purworejo, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah ini bernasib kurang beruntung.
Karena diusianya yang harusnya bisa sekolah terpaksa hanya dirumah karena mengalami penyakit yang membuatnya tidak bisa berjalan dan bicara kurang lancar.
Menurut Lely ibu Rezian, dulu ia lahir dalam keadaan normal. Ia tidak kekurangan berat badan dan lingkar kepalanya pun tampak seperti bayi pada umumnya. Namun sejak lahir di hidungnya sudah terdapat benjolan, (meningocele).
Dengan bertambahanya umur, kondisi kesehatan Rezian semakin menurun. Ia jadi sering panas dan rewel, dan yang mengkhawatirkan kondisi kepalanya yang semakin membesar.
“Saat Rezian berumur empat bulan, Saya sangat khawatir karena kesehatannya menurun drastis. Apalagi lingkar kepalanya semakin membesar, jadi sering panas dan rewel, bahkan kalau menangis sulit berhentinya meski sudah saya gendong,” terang Lely.
Karena sakitnya tambah parah, ujar Lely Akhirnya Rezian dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Saat itu menjalani beberapa tes, salah satunya CT Scan, dan dari hasil pemeriksaan, didiagnosis Rezian menderita hidrosefalus.
“Sekarang ini, kami masih berjuang agar nak saya segera sembuh. kami masih rutin menjalani terapi, pijat, dan pengobatan alternatif. Tapi sampai sekarang yang kita harapkan belum juga terwujud,” ucap Lely.
Menurut Lely, selain pengobatan alternatif, Rezian juga minum beberapa obat dokter yang harganya tidak murah dan obat tidak ditanggung BPJS, seperti obat kejang, obat penurun panas, dan vitamin otak yang harganya tidak murah.
Padahal Ayah Rezian hanya bekerja sebagai buruh yang berpenghasilan rendah, untuk hidup saja masih belum cukup. Tapi bagaimanapun caranya Rezian harus terus berobat. jika tidak kondisinya akan semakin parah.
“Kondisi Rezian sendiri saat ini kaki dan tangan masih sulit digerakkan dan setiap bulannya ia harus terapi sinar agar ototnya tidak semakin kaku,” ucap Lely.
Sedangkan saat ini ungkap Lely, masih butuh biaya untuk membeli obat kejang. Karena pemberian obat kejang harus dilakukan secara rutin bila tidak bisa berakibat fatal untuk kesehatan Rezian.
Semoga dengan diviralkan dimedia ini, harapannya banyak orang yang tahu dan tergerak hatinya untuk membantu. Sehingga anak tersebut bisa segera diobati dan kembali normal, pungkasnya.