PURWOREJO, Pelita.co,- Meski terletak di pinggiran kota Purworejo, SMPN 34 Purworejo, Kecamatan Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, tidak mau kalah dengan sekokah lainnya dalam hal olah raga, terutama di bidang sepakbola.
Bahka beberapa pemain, dari SMPN 34 ada siswanya yang ditarik ke klub SSB bergengsi seperti Arian Sagita, striker, sempat ikut Diklat sepakbola di Persik Kediri, dan ada juga yang sampai Singapura pada 2-8 Nopember 2019 lalu ikut di turnamen Singa Cup 2019.
Menurut Kasinah, S.Pd, MM, Kepala Sekolah SMPN 34 Purworejo, awal mula SMPN 34 eksis disepak boal mulai tahun 2015 silam. Dengan nama klub sepakbola Sohibul Menara. Klub ini tak pernah absen ikut dalam POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) tingkat Kabupaten Purworejo.
“Saat POPDA tahun 2015, kami ikut namun belum bisa menyabet juara, karena memang baru kita bentuk,” jelas Kasinah, Sabtu (27/02/21).
Dengan kekalahan di POPDA jelas Kasinah, malah menjadi pelajaran untuk berlatih dan lebih bersemangat dalam latihan.
” Alhamdulillah, klub SMPN 34 di POPDA tingkat kabupaten tahun 2016 bwrhasir meraih juara 2, kata Kasinah didampingi Restiono Pambudi, SPd, guru olah raga dan pelatih sepak bola.
Kasinah menambahkan, di tahun 2018, dari klub SMPN 34 dua pemainnya, penjaga gawang, Amar Al Hasmi dan striker, Arian Sagita, di tarik memperkuat tim POPDA Purworejo maju ke tingkat karesidenan Kedu, dan berhasil menyabet juara 2. Di tahun 2019 dan 2020 juga sama dari SMPN 34 ada yang memperkuat tim POPDA Purworejo, walaupun hanya dipilih bebrapa siswa.
“Bahkan Belum lama ini, 2 siswa kami minta ijin dispensasi untuk bertanding di klub mereka,” terang Kasinah.
Sementara itu pelatih Restiono Pambudi, SPd, juga sebagai guru olah raga, menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun banyak kegitan yang ditunda, termasuk POPDA. Namun untuk menjaga satamina tim SMPN 34 terus berlatih seminggu sekali.
“Kita sering sparring partner dengan tim dari sekolah lain dan tim dari desa-desa sekitar, maupun SSB, seperti saat sparring dengan DK FC menang 5-1, dengan SMPN 8 yang juara POPDA tahun 2020 menang 3-0, dengan SSB Tlepook Wetan menang 4-1,”ucapnya.
Menurut Restiono sparring ini dilakuakn untuk mengasah skil sepak bola dan stamina, selain itu sebagai pengobat kecewa dan mengatasi rasa jenuh sambil menunggu kapan POPDA akan dilaksanakan lagi.
“Sampai saat ini, di SMPN 34 ekstra sepakbola menjadi unggulan. Ada 18 pemain yang tergabung di tim sekolah, mereka dari siswa kelas 7,8 dan 9,” jelas Restiono.
Kasinah menambahkan, tim sepakbola merupakan ekstra yang masih berlatih sampai saat ini, tentunya dengan pengawasan protokol kesehatan.
“Pesan saya bagi anak-anak yang punya bakat di sepakbola, agar bisa bergabung dan memperkuat tim sekolah,” pungkasnya.(Wawan)