TANGERANG,Pelita.co –Maharani pekerja imigran Indonesia (PMI) asal Kampung Rawa Indah RT 01/03 Desa Tanah Merah Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang diduga mengalami penyiksaan pisik dan penyekapan oleh seorang pria asal Arab di Riyadh Timur Tengah,
Diketahui, Semula Ia berangkat ke tujuan Negara Riyadh sebagai pekerja/migran Indonesia (PMI) melalui Bandara internasional Soekarno-Hatta sejak 19 Pebruari 2020 , Oleh jasa penyalur PT BMI Sebagai pekerja rumah tangga (PRT) dengan masa kontrak kerja tiga bulan,
Adapun Kronologis petaka penyiksaan dan penyekapan itu bermula saat wanita kelahiran tahun 1987 itu di bujuk oleh rekan sesama pekerja migran untuk hengkang (kabur) dari tempat bekerja semula lantaran di iming iming upah lebih besar ditempat lain, Namun setelah mendapatkan dan bekerja ditempat yang baru pada tahun terakhir tidak mendapat gaji Lalu Maharani dan rekan sesama PMI memutuskan kabur lagi.
Kartini yang merupakan kakak korban menerangkan sejak memutuskan kabur lagi dari tempat pekerjaan yang baru itu berharap mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik lagi ia malah dijebak rekannya di jadikan objek dan diduga dijual menjadi isteri simpanan pemuas nafsu birahi pria asal arab,
” Nah yang terakhir ini bukannya malah mendapat pekerjaan yang diharapkan justru ia malah terjebak dengan janji manis rekannya itu, Ia malah dipertemukan dengan pria asal arab yang kemudian melakukan perkawinan (nikah) siri hingga sekarang ” Tutur Kartini kepada awak media Pelita.co ,Sabtu 21-09-2024.
Paska 9 bulan menjadi isteri pria Arab tersebut, Kata Kartini : Selain jarang makan dan minum adiknya kerap mengalami penyiksaan pisik berupa pukulan dan pernah di siram air keras, Bahkan setelah melakukan aksinya pria Arab itu lalu menyekap dan menguncinya dalam kamar rumah,
” Dari keterangan Maharani saat komunikasi dengan saya sejak ia menikah dengan pria Asal Arab itu kerap mendapatkan kekerasan pisik belum lama ia kirim vidio menunjukkan luka luka pada bibirnya bahkan ia pernah disiram air keras, Dan lebih memperihatinkan lagi selain di sekap di kamar ia jarang di berikan makan, bahkan untuk minum saja dari air keran, “Terang marni
Sejak mendapat kabar kondisi adiknya, Ia mengungkapkan keluarga sudah berupaya untuk memulangkan Maharani dari Riyadh ke Indonesia, Dengan membangun’ komunikasi dan mendatangi berbagai pihak, Disnaker termasuk meminta bantuan Sponsor dan perusahaan jasa penyalur namun hal itu belum mendatangkan hasil,
” Saya harus gimana lagi pak, sudah berbagai pihak saya datangi Disnaker, PT MBI dan sponsor bahkan saya sudah meminta bantuan (Lembaga Masyarakat) namun belum ada jawaban, terakhir dari pihak Sponsor katanya sudah angkat tangan, Alasannya karena adik saya kabur dari pekerjaan sebelumnya,” Ungkapnya.
Keterangan terakhir ia berharap kabar terkait kondisi adiknya di dengar oleh pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, Sehingga Maharani bisa kembali ke Indonesia (Pulang).