MANGGARAI NTT, Aksi penolakan terhadap calon bupati petahana pada pilkada 2024 ini terjadi di kabupaten Manggarai provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Rakas desa Rado kecamatan Cibal
Penolakan terhadap calon bupati petahana, Herybertus G. L. Nabit yang berpasangan dengan Fabianus Abu atau paket Hery – Fabi itu ditunjukan warga melalui baliho yang mereka pasang
Pasangan calon bupati nomor 02 itu ditolak karena Hery Nabit sebagai calon petahana dinilai telah gagal memimpin Manggarai selama satu periode Ia menjabat sebagai bupati
“Kami Masyarakat Desa Rado Menolak Bupati Gagal” tulis di dalam baliho tersebut
Sementara itu seorang warga tampak berdiri di samping tiang baliho tersebut sambil memegang Kalender bergambar Bupati Manggarai periode 2015-2020, Dr.Kamelus Deno,SH.MH (alm)
Baliho tersebut dipasang untuk menyambut kedatangan pasangan Calon Bupati Manggarai nomor urut 02 Hery-Fabi di Dopo, Desa Rado Minggu 10 November 2024
Marsel Damat, seorang warga Rakas, Desa Rado mengatakan, baliho penolakan itu dipasang berdasarkan kesepakatan bersama warga karena Hery Nabit dinilai gagal memimpin Manggarai pada periode pertama
“Pemasangan baliho itu berdasarkan kesepakatan sebagian besar warga, kami kompak. Sebab menurut kami, Hery Nabit gagal memimpin Manggarai,” ungkap Marsel Damat
Damat menjelaskan bahwa mulanya tim Paslon 02, Hery – Fabi berencana berkampanye di kampungnya itu, namun setelah berembuk, warga bersepakat untuk menolak
Damat bahkan menyebut penolakan itu tidak hanya menolak Hery – Fabi berkampanye tetapi juga menolak untuk memilih calon petahana itu
Kampanye Hery-Fabi yang dilaksanakan di Dopo itu akan kata Damat dihadiri oleh warga sebagai bentuk penghargaan terhadap Hery-Fabi sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati tetapi tidak memilih mereka. Damat mengatakan, Hery – Fabi akan mengerahkan massa dari luar untuk mengikuti kampanye di Dopo itu
“Sebagian besar kami tau, hatinya tidak pilih mereka. Saya dengar kabar mereka akan bawa massa dari luar” ungkap Damat
Sebagian besar masyarakat desa Rado kata Damat menginginkan ganti bupati dan pilihan mereka ada pada Paket Maksi-Ronald nomor urut 01 (satu)