Beranda News

Turunkan Stunting, Pemkab Tangerang Terima Insentif Fiskal Rp6,47 M

JAKARTA, Pelita.co – berhasil mendapatkan hampir Rp6,5 miliar dari insentif fiskal kategori penurunan kasus stunting.

“Alhamdulillah, Kabupaten Tangerang hari ini mendapatkan hampir 6,5 milyar melalui Insentif Fiskal kategori penurunan Stunting,” kata Pj Dr. Andi Ony P, M.Si usai mengikuti rapat koordinasi nasional yang dipimpin langsung Wakil Presiden ‘ruf Amin di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka , Jumat (06/10/23).

Insentif fiskal adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diberikan kepada daerah berdasarkan kriteria tertentu berupa perbaikan dan/atau pencapaian kinerja di bidang keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, dan pelayanan dasar yang mendukung kebijakan strategis nasional dan /atau pelaksanaan kebijakan fiskal nasional.

Sebagaimana diketahui prosentase prevalensi stunting di Kabupaten Tangerang dalam waktu 2 tahun terakhir telah menunjukan angka penurunan dari capaian 23,3% tahun 2021 menjadi 21,1% pada tahun 2022 dan tentu saja capaian ini memiliki kontribusi pada capaian target penurunan prevalensi stunting .

Baca juga :  Soal Adanya Pemberitaan Simpang Siur Insiden di SPBU 34-15715, Ini Pernyataan Dandim Tigaraksa

Menurut Andi, insentif fiskal yang diperoleh merupakan buah dari kerja keras dan kerja sama semua stakeholder di Kabupaten Tangerang dalam rangka menurunkan angka stunting. Dia menambahkan apa yang telah diraih tidak membuat berpuas diri tetapi memacu untuk lebih semangat karena tantangan ke depan sangat kompleks dan berat.

“Sebagaimana arahan bapak Wakil Presiden, bahwa terdapat 3 tantangan yg harus dihadapi dalam penanganan Stunting ke depan yaitu keterbatasan waktu, besarnya target dan ,” tandasnya

Pj Andi juga mengatakan selain peningkatan kualitas pelayanan, dirinya memastikan bahwa penurunan stunting tetap menjadi program prioritas pada saat transisi pemerintahan.

“Kita juga akan terus mengawal pelaksanaan program tahun depan untuk memastikan penurunan stunting tetap menjadi program prioritas pada saat transisi pemerintahan,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam sambutannya meminta seluruh untuk terus mengawal dan memastikan pelaksanaan program penurunan stunting tetap menjadi prioritas.

Baca juga :  Mengenal Sosok Polwan Polda Sulteng Pertama Jalani Misi Perdamaian di Afrika Tengah

“Saya minta kepada saudara-saudara pejabat gubernur, bupati, dan wali Kota, serta seluruh , untuk betul-betul mengawal pelaksanaan program tahun depan, sekaligus memastikan penurunan stunting tetap menjadi program prioritas pada saat transisi pemerintahan,” pinta Ma’ruf Amin yang juga Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat.

Wapres menuturkan bahwa Kementerian Kesehatan mencatat angka stunting balita Indonesia sebesar 21,6 persen tahun 2022, turun dari 30,8 persen tahun 2018. Menurut dia capaian tersebut adalah hasil kerja bersama yang disyukuri bersama dan menjadi pemicu semangat agar target penurunan stunting dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.

“Kita tidak berpuas diri, karena masih ada target yang harus kita kejar, yaitu prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024,” tuturnya. (red)