TANGERANG, Pelita.co – SMPN 1 Sangiang, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang diduga jual beli buku lembaran Kerja Siswa (LKS) Kepada Siswa.
Diketahui Harga per paket yang terdiri dari 11 mata pelajaran yang diduga dijual itu seharga Rp 175 ribu per siswa nya,
Dan hal itu dibenarkan berdasarkan informasi dan keterangan dari berbagai sumber yang berhasil ditemui,saat awak media pelita.co melakukan penelusuran dan investigasi,
Dalam keterangannya dari salah satu siswi (SMPN 1 ) kelas 7 asal Desa Gempol Sari membenarkan hal itu bahkan di akuinya dirinya sudah membeli buku LKS tersebut,
” Iya betul, Dan saya sudah beli buku paket LKS itu seharga Rp 175 ribu kalau tidak salah ada 11 macam ( mata pelajaran), ” Kata ZH (inisial) saat di konfirmasi di parkiran motor, pada Kamis 03-10-2024,
Senada Dengan AE (Inisial) salah satu orang tua siswa kelas 7, mengatakan meski dirinya tidak tahu persis sudah beli atau belum, namun ia tidak menepis adanya informasi dugaan buku paket LKS yang di jual pihak sekolah,
” Benar di sekolah itu diduga ada praktek jual beli buku LKS kalau tidak salah harganya Rp 175 ribu, Dan Saya tahu soalnya anak sekolah disitu (SMPN 1 Sangiang), ” Ujar AE saat di konfirmasi lewat Chat WhatsApp pada Kamis 03-10-2024,
Tidak tahu persis Jumlah Bukunya, Kata AE menginformasikan urusan beli buku LKS itu urusan isterinya Yang tidak tahu urusannya apakah sudah beli atau belum,
“Masalah jumlahnya saya tidak tahu persis, Nanti saya tanya isteri dulu sudah beli atau belum buku LKS itu, soalnya kemaren saya lihat pada beli gitu,” Jelas AE membalas chatt
Sangat di sayangkan, Ungkap Pria asal Sepatan Timur itu bahkan ia mengisyaratkan soal buku LKS itu yang seharusnya gratis untuk siswa ,bukan untuk di jual belikan,
” Setahu saya dari pusat (Buku LKS) itu Gratis tidak di jual belikan ke murid , iya kalau orang tua mampu kalau tidak mampu gimana,” Ungkapnya
Sebelumnya, pada Rabu 02-10-2024 saat di konfirmasi melalui Chatt WhatsApp perihal dugaan pungli jual beli buku LKS kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Sangiang ( Hj Ratna ) tidak ada jawaban hingga berita ini di terbitkan belum ada klarifikasi dari pihak sekolah,
