Pematangsiantar,Sumut,Pelita.co,- Sejak kelas 4 SD, menjadi seorang guru selalu menjadi jawaban Ion Genesis Situmorang setiap orang-orang bertanya tentang cita-citanya. Ia terinspirasi dari sang ayah yang juga berprofesi sebagai guru. Saat ia akhirnya dewasa dan mewujudkan mimpi itu, Ion tak pernah merasa salah pilih karena profesinya membuatnya bertemu banyak orang dan belajar banyak dari mereka.
Pengalaman 15 tahun mengajar di SMP Negeri 9 Pematangsiantar membawa Ion menjadi Koordinator Pendidikan dan Pengembangan MGMP IPA Kota Pematang Siantar. Ia juga menjadi salah satu fasilitator daerah (Fasda) untuk Program PINTAR Tanoto Foundation.
Pengalaman-pengalaman ini pula yang membuat Ion sadar bahwa, di luar fungsi utama guru untuk mencerdaskan dan memberikan pendidikan terbaik untuk para siswa, kesejahteraan dan pemberdayaan guru juga sangatlah penting.
Aktif di MGMP membuat Ion sering berdiskusi dengan sesama guru, bertukar pikiran dan ide untuk memecahkan tantangan dari profesi mereka. Bersama seorang rekan, ia mengembangkan program Bincang Santai sebagai salah satu proyek Fasda Perubahan. Program itu dijadikan ruang aman bagi para Fasda sebagai inkubator ide, tempat belajar, dan berkeluh-kesah.
“Semacam base camp untuk nongkrong, dan bisa jadi salah satu cara mengatasi kejenuhan juga. Kawan yang bercerita bisa jadi insight buat kita, dan sebaliknya. Jadi saling mengisi,” kata Ion. Ia sadar bahwa guru yang sehat dan suportif akan berdampak baik bagi para murid, sehingga proses belajar dan mengajar tetap berjalan baik dan efektif.
Kutipan dari TanotoFoundation (24/11)