Beranda Opini

Digital Dan Perilaku Panjat Sosial

Sofia Koni,S.Sos

Oleh; Sofia Koni, S.Sos (Guru SMPN 2 Langke Rembong, Manggarai, NTT)

MANGGARAI,NTT, PELITA.CO- Siapa yang tidak kenal dengan istilah Panjat Sosial (pansos) di era digital saat ini. Kata atau istilah pansos ini sudah begitu tren hampir di seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan para pengguna media sosial (medsos) seperti facebook, tiktok dan lain sebagainya

Banyak orang di era digital saat ini mabuk dengan perilaku pansos melalui media sosial. Tujuan dari aksi tersebut adalah untuk  mencari perhatian dan meningkatkan status sosial. Dengan pansos di medsos, orang mendapat ketenaran atau popularitas baik melalui aksi yang positif maupun yang negatif

Pansos sepertinya sudah berakar di dalam diri masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini dilakukan demi pencitraan agar mendapat pengakuan dari orang lain, meskipun apa yang Ia lakukan dan Ia pamerkan itu sesungguhnya tidak sesuai dengan kenyataan dalam kehidupannya sehari hari

Manusia pada sasarnya memang membutuhkan pengakuan orang lain. Secara sadar atau tidak sadar orang orang tertentu akan melakukan apapun untuk diperhatikan banyak orang sehingga status sosialnya terangkat di kelompok masyarakat tertentu

Demi mendapatkan perhatian, banyak orang yang secara sengaja dan sadar menyebarkan hal pribadi dan keluarganya di medsos. Selain itu, biasanya yang menjadi hal menarik dan menyedot perhatian banyak orang di medsos adalah postingan tentang peristiwa atau masalah pribadi, keluraga yang seharusnya tidak perlu diumbar di medsos

Baca juga :  Ketum Ampel: Jual Beli Limbah B3 Dapat Dipidana

Perilaku panjat sosial ini muncul karena kurangnya rasa percaya diri dan cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain. Gaya hidup menjadi salah satu faktor penyebab perilaku pansos

Pansos adalah hal yang wajar, siapapun boleh melakukannya. Namun bagaiman pansos itu dilakukan tanpa harus melupakan atau meninggalkan jati diri kita yang sesungguhnya

Mengupload hal hal positif yang menginspirasi orang di medsos juga dapat menarik perhatian banyak orang dan bisa menjadi populer serta bisa meningkatkan status sosial di masyarakat, seperti menulis artikel dan kegiatan serta gagasan yang positif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pansos adalah kata dalam ragam bahasa informal yang merupakan akronim dari panjat sosial. Pansos atau panjat sosial adalah istilah yang menyatakan perbuatan seseorang yang memanfaatkan orang lain, barang atau peristiwa untuk mendapatkan perhatian, keuntungan, ataupun untuk mengangkat status sosial

Menurut Maslow, seorang pelopor psyikologi humanistic, perilaku individu digerakan berdasarkan kebutuhannya. Kebutuhan yang tidak terpenuhi membuat individu mengarahkan hidupnya pada aktivitas pemenuhan kebutuhan tersebut

Maslow merumuskan buah pikirannya tersebut dalam teori Hierarchy of Needs. Jika kebutuhan pada level dasar sudah terpenuhi, maka kebutuhan kita akan naik ke level selanjutnya, salah satunya adalah esteem needs. esteem needs adalah kebutuhan akan harga diri, pengakuan dan pujian dari orang lain

Dua hal berikut termasuk penyebab orang melakukan panjat sosial atau pansos;

Baca juga :  Demonstrasi di Jakarta

1. Perkembangan media sosial yang syarat dengan            konten kemewahan dan gaya hidup

2. Lingkungan sosial. Saat seseorang memiliki lingkup pertemanan dari kelas atas, secara tidak langsung Ia akan menyesuaikan pola hidupnya

Ciri ciri orang berprilaku pansos;

1. Memiliki kebutuhan tersier

Untuk mencapai keinginannya, seseorang pansos memiliki kencenderungan agar kebutuhan tersiernya harus dipenuhi

2. Berada di lingkungan yang baru.

Ketika berada di sebuah lingkungan yang baru, seperti       tempat tinggal baru, tempat kerja baru, sekolah atau           kampus baru, komunitas atau organisasi baru maka           pasti akan memiliki teman baru dan akan mulai                   mengarahkan diri untuk mengikuti kebiasaan setempat

3. Gaya hidup tinggi

Saat berteman atau bergaul dengan orang orang                 kalangan atas, muncul keinginan untuk menunjukan           gaya hidup yang sama

4. Ingin memiliki status sosial tinggi

Untuk meningkatkan status sosial, orang berprilaku            pansos berupaya untuk memiliki teman dari kalangan        atas, seperti pejabat atau orang berpangkat tinggi              serta orang orang terkenal

5. Memiliki panutan

Biasanya seorang pansos memiliki panutan. Ia akan           berusaha untuk tampil seperti orang yang dipanutinya       itu

Baca juga :  Republik Connection

Menurut Urban Diktionary, Social Climber atau panjat sosial adalah seseorang yang mencoba naik kelas sosial. Biasanya untuk meningkatkan popularitas agar terlihat lebih keren. Orang orang ini akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai puncak status sosial dengan segala cara bahkan menghancurkan hubungan kekeluargaan dan persahabatan sekalipun

Status sosial merupakan konsep yang menjelaskan posisi seseorang dalam kelompok masyarakat. Status sosial ini dapat berupa penghargaan, pengakuan, atau bahkan label pada seseorang

Beranjak dari realitas, bahwa pansos itu mengandung dua sudut pandang, yaitu positif dan negatif. Namun yang terpenting adalah bagaimana meraih pencitraan yang positif untuk menekan pencitraan yang negatif dengan cara cara yang baik, benar, terukur dan masuk akal

Hal ini dipandang penting untuk dapat menekan stigma negatif pansos, di mana konotasi itu telah ada dan tidak mudah menghilangkannya. Potensi negatif dari pansos itu sangat besar kemungkinnya karena media sosial berbasis internet telah membuka jalan dengan sejuta informasi. Bagaikan air bah yang telah membahana, mengeluarkan dan mbasahi seluruh media sosial

Pansos memang penting, namun akan menjadi negatif jika memaksakan diri kita untuk diakui oleh orang lain tanpa memperhatikan dan menyadari tentang latar belakang kehidupan pribadi kita. Jangan menjadi korban kepalsuan dunia