PURWOREJO, pelita.co, -Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purworejo, Jawa Tengah, mulai memanas dan semakin seru, apalagi di masa kampanye sekarang ini. Segala cara akan dilakukan oleh tim pemenangan untuk mengambil hati masyarakat.
Seperti saat ini mulai bermunculan relawan relawan pendukung masing-masing Paslon. Mereka pun mulai mendeklarasikan diri. Bahkan di Grup- grup Whats App (WAG) mulai ramai debat antar para pendukung.
Namun belakangan ini yang paling ramai dibicarakan adanya salah satu Paslon yang menjadi korban politik identitas. Mereka diserang dengan cara kampanye berbau SARA. Alih-alih menyampaikan program kerja Paslon, tim pemenangan dan pendukung masih terjebak meraih simpati dengan klaim dizalimi.
Dengan adanya isu tersebut. Calon Bupati Purworejo nomor urut 1, Yophi Prabowo usai pengundian nomor urut Paslon pada 23 September yang lalu menyatakan, pihaknya tidak terlalu konsen dengan tuduhan-tuduhan dan kampanye-kampanye yang menyudutkannya.
“Kami tidak bisa mengontrol orang atau netizen untuk berbicara di media sosial. Kita semua bahkan tidak bisa memantau dan membatasi komen dari masyarakat,” Kata Yophi.
Berbicara, menurut Yophi Itu hak mereka. Semua berhak berbicara mereka bebas mengeluarkan pendapat dan pikirannya di media sosial. Apalagi di medsos, masyarakat dipermudah dan bebas berkomunikasi.
“Namun kami, (Yophi-Lukman) mengimbau kepada masyarakat dalam komunikasi di medsos agar yang baik dan mengutamakan moral serta etika, agar Pilkada bisa berjalan damai lancar hingga bisa melahirkan pemimpin yang baik,” ucap Yophi.
Sementara itu, Angko Setiyarso Widodo selaku Ketua Relawan Yophi Prabowo-Lukman Hakim dengan tegas meminta kepada pihak yang merasa diserang SARA untuk melaporkan ke lembaga yang mengawasi Pilkada.
“Kalau memang ada yang memfitnah dan menyerang dengan isu SARA laporkan saja ke lembaga yang menangani, serahkan buktinya kalau Merasa difitnah. Termasuk yang merusak atau mencopot Alat Peraga Kampanye (APK) laporkan saja, yang penting ada bukti dan saksi. Jangan menuduh pihak lain tanpa bukti. Dari pihak kami APKnya juga banyak yang hilang dan rusak. Sekarang kan sedang ada penertiban APK. Apa mereka tidak tahu?” ucap politisi gaek PDI Perjuangan ini. Ia juga selalu meminta ke para relawan dan pendukung Yophi-Lukman agar selalu santun dalam berkampanye.
Menurut Angko, dalam kampanya tidak perlu saling serang, apalagi dengan isu-isu SARA dan berita yang tidak benar. Lebih baik berdebat mengenai program, Visi Misi kedua paslon bupati dan wakil bupati.
“Mari kita berpolitik secara dewasa dan santun,” pungkas Angko.