PURWOREJO, Pelita.co, Akhirnya Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Purworejo menyatakan sikap terkait dengan kontestasi pilkada Purworejo yang akat digelar pada bulan 27 November 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikan Yuli Hastuti dalam gelar forum Rapat Koordinasi Pimdes DPD Partai Golkar Kabupaten Purworejo pada Senin (24/6/2024) di Gedung Jati Indah, Purworejo.
Acara yang dihadiri Ketua DPD Jawa Tengah Panggah Susanto, Ketua APMG Jawa Tengah Imam Teguh Purnomo (Iim), Ketua Harian Kelik Susilo Ardani, dan segenap pengurus DPD Partai Golkar, juga diikuti 494 ketua golkar tingkat desa, ketua dan sekretaris dari 16 kecamatan, serta 68 pengurus DPD Golkar, dengan total 660 peserta.
Dalam kesempatan tersebut, Yuli Hastuti menyatakan sikap bersedia dan siap mencalonkan diri sebagai Bupati Purworejo Periode 2025-2030 pada kontestasi pilkada mendatang.
“Dengan memohon ridho Allah SWT, dan ijin ketua DPD Bapak Bapak Panggah Susanto, dan para sesepuh, serta segenap warga masyarakat Purworejo, pada hari ini Senin tanggal 24 Juni 2024, saya Hj Yuli Hastuti SH., menyatakan sikap bersedia dan siap mencalonkan diri sebagai Bupati Purworejo periode 2025-2030 pada pilkada serentak,” ucapnya pada peserta rakor pimdes.
Pada kesempatan ini, Yuli menyampaikan permohonan maaf karena selama ini diam saja dan belum menyampaikan sikap. Hal tersebut dilakukan karena sebagai orang Jawa, ia tidak ingin nggege mongso. Jadi untuk saat ini hanya menjalankan tugas dulu sebagai bupati meski secara kepartaian sebagai Ketua DPD Golkar.
“Karena banyaknya desakan dari berbagai pihak, akhirnya saya mengambil keputusan dan menyatakan sikap. Saya berharap pernyataan sikap ini bisa menjawab pertanyaan seluruh elemen masyarakat terhadap dirinya,” jelas Yuli.
Setelah pernyataan sikapnya tersebut dirinya juga akan melakukan hal yang sama dengan bakal calon bupati lainnya, seperti memasang berbagai baliho dan spanduk. Meski demikian, Yuli menyatakan ingin menjaga iklim politik di Purworejo agar tetap sejuk.
“Saya juga sudah menggandeng bakal calon wakil bupati terkait dengan persiapan pencalonan dirinya sebagai bakal calon bupati. Untuk calon wakil bupati kami sudah ada,” kata Yuli.
Bahkan dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan semua partai, selain melakukan konsolidasi di internal partai. Termasuk melaporkan kerja politik dalam rangka memenangkan kontestasi pilkada dan penggalangan secara masif dan juga dengan jejaring komunitas dan ormas.
“Semua itu dilakukan sebagai wujud semangat kami untuk memenangkan pilkada mendatang,” ucapnya.
Sementara Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Jawa Tengah Imam Teguh Purnomo (Iim) menyatakan dirinya siap dan solid mendukung Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPD Jawa Tengah Panggah Susanto terkait siapa nanti calon yang akan direkomendasikan.
“Karena yang memberi penugasan dari DPP dan Pak Panggah, prisipnya saya akan siap dan all out. Seperti njenengan ketahui bahwa saya sudah pasang baliho dimana-mana, itu membuktikan kesiapan saya sebagai bakal calon bupati Purworejo dari Partai Golkar,” ucapnya.
Terlepas hasil rekomendasi. Ia menegaskan bahwa siapapun nanti yang dapat rekomendasi dari DPP, Golkar Purworejo akan tetap solid.
Mengenai isu perpecahan di tubuh Golkar, Iim mengatakan bahwa itu Hoax. “Kan panjenengan saudah tahu Golkar selama ini terkenal solid. Perpecahan itu hanya isu. Kita selama ini baik-baik saja. Saya sama Bu Yuli sering ketemu dan berdiskusi. Kami ini solid demi untuk kemenangan Partai Golkar di Purworejo,” terang Iim.
Iim juga menyatakan bahwa semua kader Golkar siap mengamankan apa yang menjadi perintah dan keputusan DPP dan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah. “Siapapun nanti calon yang akan direkomendasi kami akan siap mendukung,” ucapnya.
Sementara itu Ketua DPD Jawa Tengah Panggah Susanto menyebutkan, ada tiga calon dari kader Golkar yang dapat rekomendasi, yaitu Yuli Hastuti, Imam Teguh Purnomo, dan Heru Kusuma Setiawan (sekretaris DPD Golkar). Mereka nanti salah satu akan di pilih berdasarkan hasil survei elektabilitasnya dan hanya satu yang di pilih.
“Dari ketiganya hanya satu yang
mendapatkan rekomendasi. Kita pilih berdasarkan hasil survei elektabilitas, tidak mungkin kan kita pilih ketiga-tiganya,” kata Panggah.