Beranda Sport

DPRD Purworejo Komitmen Akan Perjuangkan Kenaikan Bonus Para Atlet

PURWOREJO, Pelita.co,-Atlet yang berprestasi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVI Tahun 2023 di Pati Raya merasa bersemangat, karena para atlet akan diperjuangkan kenaikan nilai bonus dua kali lipat oleh DPRD Kabupaten Purworejo.

Adanya tambahan bonus itu diharapkan mampu memotivasi atlet untuk meraih prestasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan sehingga mereka tidak mudah berpindah ke luar daerah.

Komitmen tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi, saat mendampingi Kontingen Purworejo dalam Upacara Pembukaan Porprov Jawa Tengah XVI di Stadion Joyokusumo Kabupaten Pati pada Sabtu (5/8) malam.

Pada kesempatan itu, Dion bersama Wakil Ketua DPRD, Kelik Susilo Ardani, dan Wakil Ketua Komisi 4 DPRD sekaligus Ketua Kontingen Purworejo, Muhammad Abdullah, juga turut bergabung dalam devile upacara pembukaan.

“Dalam Porprov kali ini, kami DPRD bersama KONI dan eksekutif sudah sepakat untuk bonus kenaikannya kita anggarkan dua kali lipat daripada Porprov sebelumnya,” kata Dion.

Baca juga :  Sebanyak 20 Sekolah Ikuti Popda Cabor Kempo

Diketahui, peraih medali emas pada Porprov Tahun 2023 direncanakan akan mendapat bonus Rp50 juta, peraih medali perak Rp20 juta, dan peraih medali perunggu senilai Rp10 juta. Namun, jumlah itu akan masih akan diputuskan dalam APBD Perubahan.

Menurut Dion, dalam Porprov tahun ini ada sejumlah atlet andalan Purworejo yang memilih pindah dan membela daerah lain. Salah satu alasannya adalah faktor kesejahteraan.

Karena itu, adanya kenaikan bonus diharapkan mampu memotivasi para atlet dari seluruh Cabang Olahraga (Cabor) untuk bertanding untuk membela daerahnya.

“Tentu harapannya, dengan stimulus dan uang penghargaan yang lebih, bisa memotivasi untuk nantinya tetap bisa membela Purworejo dan termotivasi dalam bertanding di Porprov kali ini. Walaupun di tengah situasi keterbatasan, ada hal yang tidak ideal, para atlet tetap fokus bertanding, kita bawa nama baik Kabupaten Purworejo,” tandasnya.

Hal senada disampaikan oleh Kelik Susilo Ardani. Menurutnya, Porprov 2023 Pati Raya menjadi momentum Kabupaten Purworejo untuk mewujudkan visi Purworejo emas.
“Ini moment yang tepat untuk membawa nama baik Purworejo. Saya sudah berpesan kepada anak-anak untuk mewujudkan target kita,” kata Kelik.

Baca juga :  Jadi Juara Umum Kejuaraan Marching Band, Gita Bahana Spensa Boyong 11 Piala, 1 Thropy bergilir Raja Hamengku Buwono X

Pihaknya mengakui bahwa KONI bersama insan olahraga di Kabupaten Purworejo masih membutuhkan perhatian dan dukungan yang lebih. Pada posisi pembinaan, prestasi membutuhkan perencanaan matang.
“Perlu supporting yang luar biasa. Maka saya ke depan ingin Purworejo emas ini patut kita renungkan bersama menjadi perencanaan bersama dan kita wujudkan untuk Porprov-Porpro yang akan datang,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhammad Abdullah selaku Ketua Kontingen Purworejo menyebut ada sebanyak 200 orang yang tergabung dalam kontingen Kabupaten Purworejo tahun 2023. Jumlah itu terdiri atas 106 atlet, 50 official, 34 pelatih, dan 10 tenaga medis.

Sampai Sabtu (5/8), sudah ada beberapa cabor yang bertanding dengan perolehan sementara 2 medali perunggu dari atlet Hanifah Qotrunnada (kelas 45 kg) dan .Kanza Hafizh Azzahra (Kelas 48 kg-51 kg). Satu medali lainnya yakni perunggu dari atlet Theresia Nadine Hartanto pada Cabor senam nomor Balok Keseimbangan.

Baca juga :  Membanggakan, Atlet Wushu Bisa Raih Juara di Porprov Jateng Ternyata Pelatihnya Siswa SMK YPP Purworejo

Pihaknya optimistis, Kontingen Purworejo mampu mewujudkan target yang ditetapkan, yakni 9 medali emas, 10 perak dan 14 medali perunggu.

“Ada beberapa olahraga Cabor andalan, seperti Aero Modeling, Menembak, Wushu, dan Bola Tangan. Kita harus optimis. Perkara hasil itu soal nanti, tapi prinsipnya kita harus optimis,” tegasnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa ada sekitar 10 atlet Purworejo dari berbagai Cabor unggulan peraih medali emas yang pindah membela daerah lain. Dua di antaranya dari Cabor Tenis Meja dan Biliar.

“Ini menjadi evaluasi bagi kita ya bahwa faktor yang paling dominan ketika atlet kemudian membela daerah lain itu kan tidak jauh-jauh dari kesejahteraan. Kedua, mungkin daerah lain juga memiliki fasilitas yang lebih baik sehingga mereka bisa berlatih lebih maksimal,” tandasnya.