Beranda Tekno

Dalam Penanggulangan Bencana Pemkab Purworejo Perlu Lakukan Penggabungan teknologi dan inovasi yang Berbasis Masyarakat

PURWOREJO, Pelita.co,-Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan bencana, namun masih perlu untuk terus dioptimalkan. Salah satunya dengan melakukan pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana. Dengan pengembangan teknologi dan inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penanggulangan bencana.

Hal itu dikatakan Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) tahun 2024 di Pullman Bandung Grand Central, Kota Bandung, Rabu (24/04/2024).

Rakornas PB dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin. Turut hadir Kabag Prokopim Setda Anas Naryadi SH MM dan sejumlah pejabat BPBD Purworejo.

“Pemkab Purworejo berupaya untuk dapat mengembangkan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana. Dengan upaya ini diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat, sekaligus dapat meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Baca juga :  Penawaran Harga Realme C31 Hanya Rp 1 Jutaan di Pasaran Indonesia

Bupati menjelaskan bahwa Pemkab Purworejo telah menerapkan penggunaan teknologi berupa alat pendekteksi dini bencana, yakni EWS longsor, EWS banjir dan EWS tsunami. Sejumlah alat tersebut telah terpasang dibeberapa desa rawan bencana.

Menurutnya, perlu dilakukan penggabungan teknologi dan inovasi yang berbasis masyarakat sehingga penanggulangan bencana menjadi lebih responsif dan adaptif.
“Pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi dan respons juga perlu dilakukan. Hal ini agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana,” imbuhnya.

Dikatakan, Pemkab Purworejo berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas SDM bidang kebencanaan. Selain itu juga akan dilakukan penguatan kolaborasi dan sinergitas antar lembaga penanggulangan bencana.

“Harapannya setelah mengikuti Rakornas PB ini dapat membuka wawasan SDM bidang kebencanaan, terkait teknologi dan inovasi dalam kebencanaan yang lebih luas,” pungkasnya.

Sementara itu, Kalak BPBD Purworejo Hariyono SSos MM mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penambahan empat titik penggunaan teknologi EWS Tsunami. Yakni di Desa Jogoresan Kec. Purwodadi (depan ponpes), Desa Kentengrejo Kec. Purwodadi (depan balai desa),
Desa Patutrejo Kec. Grabag (Pantai Jetis) dan Desa Wonosari Kec. Ngombol (depan balai desa).

Baca juga :  BLK Purworejo Buka Pelatihan Ketrampilan Berbasis Kompetensi Angkatan Ketiga

“Penambahan empat titik Tsunami di pantai telah selesai dilakukan, tapi belum beroperasi masih menunggu penyelesaian pembayaran dengan penyedia,” ungkap Hariyono.

Terkait inovasi penanggulangan bencana, pihaknya juga telah melakukan inovasi melalui aplikasi eletronik E-SISKA sebagai edukasi serta respon cepat penanggulangan bencana di daerah. E-SISKA adalah aplikasi berbasis web yang berisi tentang data serta peta kebencanaan di Purworejo. Kejadian bencana yang sedang dan telah terjadi dapat diakses.

“Melalui Aplikasi E-SISKA, setiap warga bisa bergabung sebagai relawan untuk membantu menginformasikan setiap peristiwa kebencanaan di wilayah masing-masing kepada BPBD. Aplikasi yang kita keluarkan sejak tahun 2022 ini akan terus dilakukan pengembangan,” kata Hariyono.