Beranda Wisata

Jelang Merti Desa Kebon Gunung Loano, Kades Ziarah ke Makam Para Sesepuh

PURWOREJO, pelita.co,—Pemerintah Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano melakukan ziarah ke makam para sesepuh atau pepunden serta perangkat desa yang yang telah meninggal dunia, Tradisi ini dilakukan dalam rangka menjelang puncak nerti desa.

Ziarah dipimpin langsung oleh Kepala Gunung Fatah Kusuma Handogo, (Atta) dalam kegiatan ini makan pepunden yang ada di 5 dusun di Kebon Gunung didatangi semua oleh para perangkat dan tokoh masyarakat, pada Kamis (20/8/24) pagi.

Ziarah diawali dari Makam Krajan – Makam Kebon gunung – Makam Diponayan, Makam Sembuh dan terkahir Makam Ngaglik. Bahkan Kepala MTS N 3, guru dan siswa turut serta saat ziarah di makam Diponayan, karena sekolah tersebut berada di Dusun Diponayan.

Sedangkan ziarah di Makam Dusun Sembuh, Imam Tahlil dipimpin oleh Kiyai Alamin dan doa oleh Kiyai Mondirun yang dihadiri kadus, RT/RW serta puluhan warga dusun setempat.

Baca juga :  Rayakan HUT Yang Pertama, Golden Justice Adakan Wisata Sambil Bersedekah

Kades Atta mengungkapkan tradisi ke makam para leluhur dan almarhum perangkat desa sudah menjadi tradisi dalam setiap event merti desa. Tujuannya untuk mengirimkan doa kepada pada pendahulu yang telah berpulang.

“Selain itu kami juga mengirimkan doa untuk para perangkat desa yang telah meninggal dan berjasa mengabdikan tenaga waktu dan pikiran untuk masyakarat Kebon Gunung,” Kata Atta.

Puncak merti desa nanti ungkap Atta, akan digelar pada tanggal 27 Agustus ini. Pihak desa akan menggelar pengajian dengan menghadirkan pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf).

“Tahun ini kita hanya menggelar pengajian, untuk wayangan akan kita adakan tahun depan. Karena memang wayangan diadakan dua tahun sekali, kebetulan di tahun ini hanya pengajian saja baru tahun depan ada wayangan,” ungkap Atta.

Mengenai adanya kirab budaya dalam event merti desa seperti desa yang lain, Atta mengatakan jika pihaknya tidak ada rencana untuk mengadakannya. Ini didasarkan pada tradisi yang sudah turun temurun dimana di Kebon Gunung tidak ada kirab budaya.

Baca juga :  Selamatan Desa, Warga Kemanukan Arak-arakan Bawa Hasil Bumi

“Kami hanya meneruskan tradisi yang sudah ada. Dari pengalaman yang sudah kita lakukan belum pernah ada sumber yang mengatakan adanya kirab. Selama ini, dan sudah bertahun-tahun hanya pengajian dan wayangan saja yang kita adakan,” pungkas Attah.