PURWOREJO, pelita.co,-Dengan mendapat pendampingan dari Luvtrip dan PT Sinergi Multy Lestarindo,Tbk, Pemerintah Kabupaten Purworejo berharap Desa Wisata Somongari yang berada di wilayah Kecamatan Kaligesing semakin cepat berkembang.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Sumber Daya Wisata dan Ekonomi Kreatif pada Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Purworejo, Agung Pranoto, Sabtu (27/7/2024).
Agung menjelaskan, Luvrip merupakan platform digital yang yang mengembangkaan aplikasi jasa pelayanan perjalanan wisata berbasis komunitas. Sedangkan PT Sinergi Multi Lestarindo adalah perusahaan yang bergerak pada usaha perdagangan bahan kimia untuk berbagai macam produk.
“Dua perusahaan itu ternyata sudah 5 tahun dalam pendampingan, seharusnya Somongari sudah jauh lebih siap dibanding desa wisata lain di Purworejo. Saat ini kedua perusahaan tersebut sedang berkolaborasi untuk meningkatkan dan pengembangan kapasitas masyarakat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis), pelaku UMKM, serta pelaku usaha homestay,” kata Agung Pranoto.
Dengan pendampingan Luvtrip yang didukung sebuah perusahaan besar di Jakarta, Agung percaya Somongari kedepan akan jauh lebih bagus.
“Selama pelatihan, materi yang diberikan tentu tidak kaleng-kaleng. Bukan materi biasa, maka kami harap dan percaya kedepan Somongari bisa jauh lebih bagus,” imbuhnya.
Agung mengatakan, bagi Dinporapar ada beberapa hal yang harus terus diperbaiki pertama terkait promosi. Baginya promosi menjadi salah hal yang paling urgent dalam industri pariwisata
“Secara umum saya masih melihat paling ujung itu promosi. Sebuah perusahaan yang ketika ingin maju, apa yang dia punya harus dipromosikan. Untuk Desa Wisata Somongari kedepan pemasaranya harus lebih baik,” ujarnya.
Terkait variasi paket wisata, terang Agung, paket wisata Desa Somongari harus dibuat sevariatif mungkin untuk menarik minat wisatawan dan membuat mereka ingin datang kembali. Wisatawan harus mendapat pelayanan yang baik dan menyenangkan agar mereka bisa tinggal lebih lama di Somongari. Hal ini dinilai penting agar uang dari luar bisa berputar di Somongari.
“Wong nek wes neng Somongari, nek iso yo rene meneh (orang kalau sudah ke Somongari kalau bisa ya ke sini lagi). Dan saat ke sini lagi, tawarkan sesuatu yang baru. Maka itu tadi, paket wisatanya harus variatif,” ujar Agung.
Menurutnya saat ini Pokdarwis di Somongari sudah cukup pandai, begitu pula masyarakat pelaku UMKM di desa tersebut. Berbagai potensi termasuk situs sejarah kelahiran WR Supratman, produk-produk kuliner asli Somongari bisa dijadikan wisata.
“Saat datang kesini, mereka akan tertarik ketika kita ajak untuk membuat geblek, membuat gula aren. Itu bisa kita jadikan paket wisata. Memang saat ini sudah ada paket, tapi potensi masih ada, maka harus terus digali agar lebih variatif,” pungkasnya.